Sabtu, 27 Oktober 2012

Bertemu Pak Dubes RI Untuk UEA


Kemegahan Dubai



Hari kedua di Dubai. Selasa, 7 November 2006. Pagi-pagi benar kami berangkat bersama menuju lokasi Index Dubai 2006. Sebagai pintu gerbang Timur Tengah ke Eropa dan Afrika, Dubai memiliki banyak event pameran perdagangan tingkat dunia. Index Dubai 2006 diselenggarakan di Dubai International Convention and Exhibition Centre. Pada tahun 2006 Index diikuti oleh 1700 perusahaan dan 53 paviliun negara peserta termasuk Indonesia. pameran difokuskan pada industri interior termasuk di dalamnya furniture, flooring, lighting, textiles, wall covering dan accessories.

Index Dubai 2006 digelar oleh dmg world media, sebuah event organizer papan atas yang sukses menyelenggarakan pelbagai pameran di Bahrain, India dan Dubai. Selain menyelenggarakan pameran dmg world media juga menerbitkan Gulf Interiors, sebuah majalah perdagangan interior regional yang dihormati di Timur Tengah. Dalam sebuah terbitan pameran (show news), Guy Roukaerts, editor Gulf Interior bicara tentang perubahan selera di bidang interior, gaya lokal dan apa yang belum diperhatikan di tingkat lokal. Diapun memberikan nasihat praktis bagi perusahaan interior yang ingin memasuki pasar Timur Tengah: “I’d like to say three things : research, research and research.”

Pameran dibuka oleh Sheikh Muhammad dan dihadiri oleh para duta besar dan perwakilan negara peserta. kami mengunjungi paviliun Indonesia. di paviliun itulah beberapa pengusaha dan pengrajin Jawa Barat memamerkan karya terbaik mereka. Pak Wahid, Dutabesar RI untuk Uni Emirat Arab yang berkedudukan di Qatar mengunjungi stand Jawa Barat dan cukup lama berkeliling memperhatikan produk yang ditawarkan sambil bercakap-cakap dengan para penjaga stand maupun pengusaha. Kang Bachtiar dari TVRI Jawa Barat mengabadikan momen-momen berharga tersebut, tidak lupa pula membuat wawancara dengan Dubes, disaksikan Gubernur Dany Setiawan, Ketua DPRD HAM Ruslan serta anggota Komisi B : MQ Iswara dan aku, juga bupati Cirebon Dedi Supardi, serta Kadis Indag Agustiar serta Kabiro Umum Kohar. Nampak terkesan dengan penampilan stand Jawa Barat di paviliun Indonesia serta suasana kekeluargaaan saat beramahtamah, Dubes mengundang kami untuk makan siang.Siang itu jadilah kami makan siang di sebuah rumah makan. Aku tidak ingat lagi di rumah makan apa. Pak Dubes berbicara banyak mengenai peluang usaha di Timur Tengah dan upayanya mengundang para investor ke Indonesia. di luar masalah ekonomi, masalah yang banyak dibicarakan adalah mengenai masalah tenaga kerja Indonesia di Timur Tengah.

Keesokan harinya kami bertemu lagi dengan pak Dubes. Kali ini kami menghadiri pertemuan antara Dubes dengan masyarakat Indonesia di Dubai, bertempat di sebuah hotel. Para pejabat perwakilah KBRI di Dubai hadir. Senang sekali bertemu dengan banyak saudara dari Indonesia nun jauh di sana di Dubai. Pertemuan berlangsung hingga larut malam diselingi dengan sambutan-sambutan serta musik sebagai hiburan.

Sebelum kembali ke Qatar pak Wahid masih berkesempatan mengunjungi kami di tempat kami menginap. Pada pertemuan sambil sarapan pagi ini kami sempat berbincang-bin cang lebih santai dan aku sempat bertukar kartu nama. Dia bercerita mengenai masa jabatannya yang akan berakhir dan kemungkinannya untuk menduduki sebuah posisi memimpin lembaga yang mengurusi tenaga kerja setingkat departemen. Dia pun bercerita mengenai keinginannya memiliki sebuah rumah di Bandung jika nantinya kembali ke Indonesia. (belakangalembaga yang dimaksudkannya ternyata dipimpin oleh Jumhur Hidayat, sedangkan pak Wahid kemudian menjadi staf ahli Menteri Tenaga Kerja).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar