Senin, 13 Februari 2017

Universitas Diponegoro Semarang




Pada tahun 2007 anak lelakiku Sidiq yang biasa dipanggil Dimas lulus dari SMUN 20 di Jalan Citarum, di sebrang Majid Istiqomah Bandung. Awalnya Dimas bersekolah di SMUN 1 Cimahi mengikutiku yang tinggal di rumah dinas DPRD Jabar di Jalan Kolonel Masturi Cimahi. Saat naik ke Kelas 11 aku dan istriku sepakat memindahkanny ke SMUN 20 dengan tiga alasan : pertama dia bisa masuk ke program IPA, kedua ada kawanku Rusdi yang menjadi Wakil Kepala Sekolah di situ dan ketiga karena sekolahnya terletak di belakang komplek Gedung Sate di mana aku bertugas. Lagipula lingkungan itu tidak begitu asing bagi kami, karena Dimas dulunya bersekolah di SMPN 7 di Jalan Ambon, yang berada di lingkungan tersebut. Selain itu Dea kakak perempuannya juga bersekolah di SMUN 5 di Jalan Belitung.  Jadi Dimas bersekolah di SMUN 20 selama dua tahun dan lulus pada tahun 2007. Saat itulah dia mendaftar ke tiga Perguruan Tinggi Negri dan diterima di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang.
Menjelang pendaftaran aku terlebih dahulu pergi ke Semarang dari Cirebon bersama kang Permadi. Maklum Dimas belum mengenal kota itu. Terakhir aku mengajaknya ke Semarang di tahun 1995 saat dia masih  di SD. Malam hari aku dan kang Permadi tiba di kawasan kampus Undip di Jalan Imam Bardjo, yang biasa dikenal dengan nama Pleburan. Lokasinya di pusat kota, di area pemerintahan Pemprov Jawa Tengah, dekat dengan Simpang Lima sebagai jantung kota Semarang. Saat kami datang suasana kampus cukup ramai meski waktu sudah menunjukkan waktu menjelang tengah malam. Di bulevar ada panggung dengan lampu terang dan pengeras suara yang didirikan GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), di belakangnya ada posko organisasi intra dan ekstra kampus lainnya.
Paginya Dimas kujemput di Stasiun KA Semarang Tawang. Dia berangkat naik KA malam Harina dari Bandung diantar ibuku. Untuk sementara aku minta tolong Mbak Wiwik di Sampangan untuk menampung Dimas sampai memperoleh tempat kost. Untungnya ada Ganang anak Mas Har yang bisa menjadi penunjuk jalan dari Sampangan ke kampus Pleburan selama masa orientasi.
Untuk selanjutnya sampai tahun 2009 aku akan sering singgah ke Semarang, terutama jika selesai reses  di wilayah Cirebon dan Indramayu. Jarak Cirebon – Semarang sekitar 200 km, bisa dicapai dalam beberapa jam karena jalan yang lurus dan cukup bagus. Setelah tahun 2009 aku nyaris tidak ke Semarang lagi sampai wisuda Dimas di tahun 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar