Tidak berapa lama setelah konfercab di tingkat kota /kabupaten, dilakukan Konferda (Konferensi Daerah) untuk membentuk struktur kepengurusan PDI Perjuangan tingkat provinsi Jawa Barat. Konferda PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat diselenggarakan di Hotel Asrilia pada hari Sabtu, tanggal 27 Juli 2019.
Rapat Pleno Konferda PDI Perjuangan Jawa Barat dipimpin oleh Jeje Wiradinata, Maman Yudia dan Karna Sobahi. Mereka ialah tiga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dari tiga kabupaten dengan perolehan terbesar suara di Jawa Barat yakni Pangandaran, Subang, dan Majalengka. Rapat turut dihadiri sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yakni Sekjen Hasto Kristiyanto,Wasekjen PDI-P Utut Adianto, dan tiga Ketua DPP PDI-P yakni Andreas Hugo Pareira, Nusyirwan Sudjono, dan Sukur Nababan
Rekomendasi diberikan kepada Bung Ono Surono sebagai Ketua, Bung Ir Ketut Sustiawan sebagai Sekretaris dan Teh Ineu Purwadewi sebagai Bendahara. Mereka bertiga bersama beberapa orang formatur menyusun komposisi lengkap DPD PDI Perjuangan Jawa Barat beserta Badan-badannya. Kepengurusan ini dilantik oleh DPP PDI Perjuangan pada hari itu juga menggantikan kepengurusan Pak Tubagus Hasanuddin dkk.
Tugas DPD PDI Perjuangan yang baru tidakah ringan setelah Partai kalah dalam Pilgub, Pileg dan Pilpres di tingkat Jawa Barat. Ada keharuan waktu melepas Pak Tb. Bagaimanapun saya dkk sempat menampingi beliau selama masa kampanye dan saya pun sempat berkampanye untuk Hasanah (Hasanuddin-Anton Charliyan Amanah) di RRI Badung. Yang paling mengharu biru tentu saja saat debat calon di Kampus UI Depok. Ketika itu ada paslon yang memancing emosi sehingga suasana sempat rusuh dan debatpun ditutup. KPUD Jabar dianggap lalai.
KSB (Ketua Sekretaris Bendahara) DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat sangat saya kenal baik. Bung Ono saya kenal sejak saya menjadi anggota DPRD Jawa Barat dapil Cirebon-Indramayu. Dukungan dan bantuan Bung Ono memungkinkan saya terpilih bersama Haji Iwan Fauzi dan Bu Selly Gantina. Adapun Bung Ketut saya kenal sejak tahun 1992. Beliau dan saya sama sama menjadi anggota legislatif di Bandung. Bedanya bung Ketut di kota sayadi Kabupaten. Kamipun sama sama menjadi Sekretaris DPC. Sedangkan Bu Ineu saya kenal sejak muda karena ayahnya (Yusep Purwasuganda, wakil walikota Bandung) adalah teman seperjuangan. Pada saat dilantik, Bung Ono dan Bung Ketut adalah anggota DPR RI dan Bu Ineu adalah Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat.
Pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Barat yang lainnya juga yang saya kenal baik. Bung Abdy Yuhana, Bung Bedi Budiman, Bung Gatot Tjahyono, Bung Mathius Tandiontong , Bung Memo, Teh Nia, dr Rinie Chaerunisa , Bung Tom Maskun, Bung Apriyanto Wijaya, Bung Edi Suripno, Bung Bambang Mujiarto, Teh Nia Purnakania dll. Ada juga wajah baru seperti teh Sofia dan beberapa nama lainnya.
Susunan DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat yang baru dilantik Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto. Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto berharap kepengurusan partainya di Jawa Barat mampu meningkatkan perolehan suara pada Pemilu 2019 dan memenangkan sejumlah Pilkada di sana. "Semoga susunan DPD PDI-P Jawa Barat periode 2019-2024 mampu mengemban amanah ini. Semua bekerja dengan sepenuh hati, mencintai Partai, dan menggalang dukungan rakyat dengan penuh semangat," ujar Hasto usai menghadiri Konferda DPD PDI-P Jawa Barat. Ia meminta seluruh jajaran kepengurusan DPD PDI-P Jawa Barat segera berkonsolidasi untuk memenangkan Pilkada serentak 2020 di sejumlah kabupaten dan kota di provinsi tersebut. Ia juga meminta struktur partai segera memetakan kekuatan untuk mempersiapkan strategi pemenangan PDI-P pada Pemilu 2024 di Jawa Barat.
Hasto mengatakan, beberapa isu yang bisa digunakan untuk menarik partisipasi masyarakat Jawa Barat dalam kegiatan partai ialah menjaga kelestarian sungai Citarum. Sebab, sungai Citarum membelah sebagian besar wilayah kabupaten dan kota di Jawa Barat. Baca juga: PDI-P Jabar Minta Partai Pecat Kader yang Ditangkap Tangan KPK Aktivitas bersih-bersih sungai Citarum diprediksi bakal menarik perhatian masyarakat Jawa Barat. "Partai harus memerhatikan pentingnya pengelolaan lingkungan, pentingnya pengembalian sungai Citarum yang bersih," lanjut Hasto.
Ajang Konferda menjadi sarana pertemuan dengan kawan-kawan lama seperti kang Rudi Harsa, kang Yadi dll.