Rabu, 02 Juli 2025

Forum Air Dunia 2024


Ceritanya waktu ada giat Forum Air Dunia di Nusa Dua, saya sudah ancang ancang naik kereta api. Saya kangen melihat pemandangan sepanjang pulau Jawa dan Bali. Tapi anakku mengirim ticket pesawat elektronik lewat handphone untuk kami berdua. 

Dari rumah saya diantar mekanik yang sedang memperbaiki mobil di rumah. Rencananya kami naik bus Primajasa dari Batununggal. Eh ternyata bus sudah berangkat pukul 10.00 WIB. Akhirnya kami naik taksi Bluebird ke Jalan Diponegoro. Dari pool kami naik shuttle bus Red and White menuju Jakarta. Cukup nyaman. Satu mobil hanya beberapa kursi saja.

Sekitar waktu asar kami tiba di Terminal IA Bandara Sukarno Hatta Cengkareng. Setelah ke rest room dan musala kami naik ke lantai atas. Bandara peninggalan Pak Harto ini masih bagus. Boarding pukul 17.00. Pesawat tinggal landas pukul 19.00 karena ada penundaan sekitar satu jam. 

Pukul 19.45 kami mendarat dengan selamat di Bandara I Gusti Ngurah Ray. Kami berdua mengambil gambar di spot spot 10th Word Water Forum bersama para penumpang yang lain. Begitulah kebiasaan jika berada di Pulau Dewata.

Mas Sandy Mbak Dea dan Neng Kanaya sudah menunggu. Kami makan dulu di Solaria. Saya pesan bihun goreng dan jus alpukat kesukaan saya.

Saat keluar gerbang bandara kemacetan tak terhindarkan. Suara sirene sebentar sebentar meraung dari rombongan delegasi yang datang dan pergi.

Mas Sandy mengemudi dengan panduan Google map. Setelah meninggalkan kawasan bandara dan melewati Nusa Dua kami tiba di Bukit Pandawa pukul 22.00. Setelah mandi dan ngopi saya segera tidur.

Kamar kami di Pandawa Hill Resort memiliki halaman rumput yang luas dan menyatu dengan pura.

---

World Water Forum 2024 di Nusa Dua, Bali, sudah dimulai dengan acara Balinese Water Purification Ceremony kemarin di Pantai Melasti. Gala Dinner akan diselenggarakan malam ini di GWK. Acara pembukaan secara resmi baru dilakukan besok.

Kanaya nggak ketinggalan ikut menghadiri acara tersebut.

--- 

Pandawa Hill Resort yang terletak di Bukit Pandawa, salah satu tempat peserta Forum Air Dunia ke-10 di Nusa Dua. Jarak dari sini ke Bali International Convention Center di Nusa Dua sekitar 10 km dengan jarak tempuh sekitar 30 menit melewati Politeknik Pariwisata. Berada di perbukitan batu karang yang tandus minim vegetasi dan langsung terhubung dengan pantai.  Satu dua ekor sapi nampak merumput di sekitar hotel. Pesta kembang api dari arah pantai meramaikan langit alam pedesaan yang sunyi.

---

Bangun pagi di Pandawa Hill Resort, masih termasuk kawasan Kuta, di Kabupaten Badung, Bali. Berdua dengan yayang sarapan di dekat kolam renang. Kanaya ikut bergabung diantar ayah dan ibunya. Kami sarapan bertiga. Ibunya pergi ke Nusa Dua Convention Center tempat berbagai sesi seminar mengenai berbagai topik yang terkait dengan air dan pengelolaannya. Ayahnya ke Gunung Agung melakukan penelitian tentang aspek aspek yang terkait dengan potensi erupsi dan antisipasi yang dilakukan masyarakat dan pemerintah. Ia membawa alat alat penelitian yang dibawa dari Yogyakarta. Selain itu juga membawa drone dan mengoperasikannya sendiri.

---

Hari kedua di Bali kami ke Pantai Pandawa dengan berjalan kaki beberapa menit dari hotel. Sekitar pukul 06.00 WITA kami tiba setelah berjalan menurun dari bukit. Samudra Indonesia di depan mata. Kami menelusuri pantai dari ujung keujung. Belum banyak pengunjung yang datang. Hanya ada rombongan Paspampres datang dengan menggunakan minibus. Ada pula keluarga dari Bogor. Kami saling bantu mengambil gambar.

Mas Sandy Mbak Dea dan Neng Kanaya menyusul. Kami bertemu di dekat mercu suar lalu berjalan di pantai berpasir putih dan bermain deburan air laut. 

Siangnya kami meninggalkan bukit Pandawa menuju Kuta mencari penginapan yang lain. Hotel hotel di sekitar Badung dan Denpasar fully booked. Peserta 10th World Water Forum 2024 datang dari berbagai berbagai tempat di Indonesia dan negara lain. Jumlahnya mencapai 60.000 orang.

---

Setelah lelah berjalan jalan di sepanjang pantai Pandawa, anakku mengajak kami meninggalkan hotel. Kami segera bersih bersih dan berkemas kemudian check out. Dari hotel kami memasuki kawasan Nusa Dua lalu menyebrangi jalan tol Bali Mandara yang terbentang di atas laut hingga tiba di Tuban. Dari sana kami menuju Kuta dan memilih jalan pintas ke Legian. Kami segera check in di Bliss Surfer hotel. AC di kamarku bocor dan aku segera menelpon room service. Setelah beres aku segera beristirahat sampai menjelang senja datang saat aku meninggalkan hotel untuk berjalan kaki ke pantai dan menikmati sunset. 

---

Saat meninggalkan hotel Ion di Benoa menuju Bandara I Gusti Ngurah Ray saya diantar oleh Bli Samsul Bahri dengan taksi miliknya. Hari masih gelap ketika kami melewati Nusa Dua. Saat tiba di bandara Bli Samsul Bahri memberi kartu nama dan minta dipromosikan. 

---


Akhirnya saya mendarat dib Terminal 3 Bandara Sukarno Hatta ketika dengan pesawat Trans Nusa yang membawa saya dari Bandara I Gusti Ngurah Ray, Denpasar. Dari bandara saya menggunakan taksi menuju hotel Ibizz Style di Mangga Dua untuk mengikuti Rakernas 5 PDI Perjuangan.



Selasa, 01 Juli 2025

Operasi Retina


Sepulang melakukan takjiyah di Cimaung sekitar tahun 2018 aku penasaran untuk merasakan jalan menuju Gambung dan akupun melewati jalan itu. Selepas desa terakhir di Cimaung aku memasuki perkebunan sayur dan jalanan semakin mengecil dan terjal. Nyaris tinggal bebatuan belaka yang aku lewati. Apa boleh buat, sudah terlanjur. Taruna kujalankan dengan perlahan lahan melewati hutan. Nyaris tak ada orang atau kendaraan yang kujumpai. Ternyata jalan ini memang jalan untuk kegiatan off road. Saat mengemudi itulah aku merasakan ada sesuatu yang terjadi pada mata kananku. Seperti ada serabut muncul. Aku terkejut. Namun aku terus mengemudi karena tidak ada pilihan lain. Dan akhirnya aku sampai di Gambung. Aku terhibur dengan pemandangan hutan yang indah dan lembah yang permai. 

Dari Gambung aku melewati Pasirjambu dan berbelok ke kiri menuju Ciwidey. Aku mencari cafe untuk beristirahat dan menikmati secangkir kopi luwak. Tapi gangguan pada mata masih terasa.

Periksa Mata

Karena penglihatanku terganggu akupun pergi ke RS Hermina di Ujung Berung untuk memeriksakan mata. Setelah diperiksa, dokter memberi resep obat tetes. Ada kemungkinan mataku mengalami gejala katarak.

Setelah berjalan sekitar setahun mataku tidak membaik. Seperti ada gerhana pada mata dari tipis sampai menebal dan akhirny sepenuhnya gelap. 

Sekali lagi aku memeriksakan mata, kali ini ke RS Al Islam. Dokter menduga ada gangguan pada retina mataku dan merujukku ke RSMN Cicendo.

Benar saja, para dokter di RSMN Cicendo memastikan ada ganggunan pada retina mataku dan menyarankan untuk operasi mata. 

Operasi Retina

Setelah melalui serangkaian pemeriksaan yang panjang, Bulan Februari 2024 aku masuk RSMN Cicendo untuk operasi retina. Pertama dilakukan anestesi pada mataku. Setelah kebal aku dibawa ke ruang operasi dan menjalani operasi mata sekitar satu jam. 

Operasi berjalan lancar dan mataku mulai bisa melihat meskipun masih samar-samar. Retina mataku yang putus disambung dengan menggunakan silikon. 

Sekitar enam bulan kemudian operasi pelepasan silikon dilakukan. Setelah itu dilakukan pemeriksaan lanjutan dan ternyata mata kananku terkena katarak dan dokter dari bagian retina merujukku ke bagian katarak atau bedah refraktif. 

Sama halnya dengan di bagian retina, dokter bagian katarak melakukan pemeriksaan yang panjang dan akhirnya menyarakankan agar dilakukan operasi katarak. 

Operasi Katarak

Setelah melalui rangkaian pemeriksaan panjang sebagaimana pada persiapan operasi retina, akupun kembali masuk ruang operasi untuk ketiga kalinya. Kali ini untuk operasi pelepasan katarak. 

Pada hari yang telah ditentukan aku masuk ruang  VIP RSMN Cicendo. Siang itu aku masuk ruang operasi. Setelah dilakukan anestesi, mataku dioperasi. Retina dilepas, dan aku diberi lensa mata yang baru. Operasi berlangsung sebentar saja. Keesekan harinya aku sudah boleh pulang. Penglihatanku mulai lebih baik. 

Meski begitu setelah pemeriksaan pasca operasi katarak dilakukan, dokter masih menyarankan agar mataku dilaser untuk menghilangkan gangguan yang masih ada pada mata.

Matakupun dilaser. Lalu dilakukan pemeriksaan pasca laser. Dokter mengatakan ini adalah hasil maksimal yang bisa kuperoleh.