Terbang dari Bandara Soekarno-Hatta malam hari, kami
mendarat di HKIA (Hong Kong International Airport) pada pagi hari di awal bulan Desember 2005 mana kita bisa menggunakan alat
transportasi umum maupun pribadi. Sedangkan jika melalui jalur laut kita bisa
menggunakan ferry. Semuanya langsung
terhubung dengan bandara. Setelah melewati pintu imigrasi tempat petugas memeriksa paspor dan
visa di mana petugas dengan wajah dingin memperhatikan wajah kami dan memberi
stempel pada paspor, kami pun menuju
bagian pengambilan bagasi kemudian menuju cutoms
(bea cukai) untuk kemudian ke luar bandara dengan perasaan lega.
. Bandara HKIA terletak di sebuah pulau yang tersendiri dan terhubung dengan Hong Kong (HK) oleh jalur laut dan darat. Melalui jalur darat ada sebuah jembatan tol penghubung di
. Bandara HKIA terletak di sebuah pulau yang tersendiri dan terhubung dengan Hong Kong (HK) oleh jalur laut dan darat. Melalui jalur darat ada sebuah jembatan tol penghubung di
Dengan menggunakan bus kami
meninggalkan HKIA, menyebrangi jembatan berlantai dua dan masuk ke jalan bebas hambatan. Jembatan dua
lantai disiapkan untuk menghadapi cuaca. Jika cuaca tidak bersahabat, misalnya
karena angin kencanng, kendaraan akan masuk ke lantai pertama. Jalan tol
menggunakan ERP (electronic road pricing)
atau sistem penagihan tol secara elektronik , sehingga pengemudi tidak harus
membayar setiap kali lewat. Ada kamera di atas jalan yang bisa merekam
kendaraan yang melaju, dan pengguna jalan akan membayar tagihan sebulan atau
bahkan setahun sekali.
Dari bandara kami menuju Victoria
Park, kemudian ke Victoria Hill dengan menggunakan semacam trem dengan roda
bergigi untuk memanjati rel di lereng bukit dengan kemiringan nyaris 90o.
Di
Victoria Hill ada rumah batu, sebuah bangunan kolonial Inggris yang pertama
dibangun di HK. Air dari bukit dibendung dalam dalam danau buatan dan menjadi
sumber air bersih bagi penduduk HK. Wajarlah jika pemerintah HK menjaga betul
kelestarian hutan di bukit ini.
Dari pulau HK kami menuju Canton, teritori HK yang berada di daratan China. Untuk sampai ke
sana kita bisa menyebrangi laut menggunakan ferry atau menembus terowongan
bawah tanah dengan menggunakan bus. Cara kedua yang kami gunakan.
Setelah melihat-lihat kota, Siang itu
kami tiba di Stars Avenue, yang berada
dalam kompleks pusat perbelanjaan di tepi laut. Stars Avenue adalah sebuah
tempat untuk mengenang atau menghargai para aktor dan aktris HK yang terkenal
ke penjuru dunia, antara lain : Bruce
Lee, Jacky Chan, Jet Lee dll. Di taman
terdapat patung Bruce Lee dalam posisi in action selain ada beberapa cap
telapak tangan yang diabadikan di batu pada lantai.
Setelah check in di sebuah hotel, aku dan Imam
berjalan-jalan di seputaran hotel. Saat ashar tiba kami menemukan sebuah masjid
dan dengan sukacita masuk ke dalamnya untuk shalat. Tentu saja ini merupakan
pengalaman yang sangat berkesan.
Hotel tempatku menginap terdiri
dari puluhan lantai yang terasa bergoyang jika angin bertiup. Ada hal menarik
yang perlu dicontoh di hotel itu, kamar mandinya menggunakan dua sumber air. Untuk
mandi menggunakan air tawar, sementara untuk penggelontor WC menggunakan air
laut.
Dragon Restaurant
Pengalaman yang menarik di HK
adalah kegiatan kulinernya. Masyarakat China berkumpul di pagi hari untuk
sarapan. Kamipun mencoba mengalami suasana tersebut dengan mengunjungi rumah
makan di pagi hari. Semua kursi penuh dengan pengunjung untuk minum teh dan
makanan yang dikukus (dimsum) sambil mengobrol. Suasananya sangat riuh.
Kami pun makan siang di Dragon
restaurant, sebuah restoran terapung berbentuk perahu naga di lepas pantai. Untuk
menuju restoran itu pengunjung harus menggunakan perahu motor. Makan di sini
tentu sangat mengesankan karena pengunjung bisa merasakan suasana khas budaya
China dan seakan-akan berada di dalam film-film HK yang sering diputar di negri
kita. Seperti biasa makan di restoran China terdiri dari beberapa tahapan. Menunya
dikeluarkan pelayan setahap demi setahap mulai dari menu pembuka, menu utama
dan menu penutup. Semuanya disajikan dengan penuh cita rasa, sehingga makan
bukan sekedar mengenyangkan perut tapi menjadi peristiwa budaya.
Makao
Beberapa temanku pergi ke Makao
pada malam hari. Makao adalah negara tetangga HK yang merupakan jajahan
Portugis dan terkenal sebagai tempat judi dan hiburan. Cukup menggunakan ferry
kita bisa sampai dalam beberapa jam. Untuk memasukinya diperlukan paspor dan
visa. Aku dan Imam tidak ke sana, karena asyik melihat-lihat barang-barang
bagus di pertokoan.
jika anda ingin merasakan kemenangan di dalam
BalasHapusbermain togel hbg mbah WOWO di nmr
(_0853_2888_0180_) jika ingin mengubah nasib
seperti kami sudah 3 x terbukti trim’s roo,mx
sobat
jika anda ingin merasakan kemenangan di dalam
bermain togel hbg mbah WOWO di nmr
(_0853_2888_0180_) jika ingin mengubah nasib
seperti kami sudah 3 x terbukti trim’s roo,mx
sobat