Fit and Proper Test
Hari Minggu, 29 Setember 2019. Pagi pagi benar saya bersama keluarga ke luar rumah masuk pintu tol Cileunyi melewati jalan tol Padaleunyi dan keluar di pintu tol Pasteur menuju kamus UPI di Jl. Setiabudi. Kemenakan saya, Lulu, akan menikah dan saya sebagai pakpuh (uwa) nya menjadi saksi. Usai acara akad nikah saya segera menuju kantor DPD PDI Perjuangan dengan menggunakan taksi online, untuk megikuti fit and proper test balon Bupati bagi delapan kota/kabupaten di Jawa Barat. Saat saya tiba, Bung Ketut, Sekretaris DPD sudah memberi arahan di podium. Bung Ono, Ketua DPD, tidak kelihatan. Saya dengar sedang ke luar negeri terkait tugasnya sebagai anggota DPR RI. Para bakal calon sudah memenuhi aula ditemani KSB (Ketua Sekretaris Bendahara) DPC PDI Perjuangan dari daerahnya masing-masing. Ada bupati petahana, perwira tinggi, pengusaha, kader partai, budayawan dan pengurus partai. Kang Henhen juga sudah hadir untuk menemani saya dkk.
Fit and proper (uji kelayakan dan kepatutan) yang dilakukan
oleh DPD PDI Perjuangan terdiri dari dua hal : esai dan wawancara. Esainya
terkait dengan ideologi, pemerintahan, visi dan misi, strategi pemenangan
serta biaya yang dibutuhkan. Wawancara terkait esai yang ditulis dan
kemungkinan berpasangan dengan siapa. Saya bersyukur tidak ditanya mengenai
"isi tas". Mungkin pewawancara sudah mengukur kemampuan finansial
saya atau menyadari bahwa selain modal finansial ada modal sosial yang perlu
dipertimbangkan. Meski demikian saya teh membuat rencana anggaran belanja untuk pilkada yang saya katergorikan sebagai biaya serangan udara, serangan laut dan serangan darat. Total biaya yang saya ajukan sekitar Rp. 500 juta .
http://www.rmoljabar.com/.../Harjoko-Yakin-Bisa-Raih...
Spanduk Buatan Kawan-kawan
Seorang kawan pulang dari Garut menuju Subang dan melewati lintasan Nagrek. Masih dalam perjalanan ia menelpon saya bahwa ia melihat spanduk di Cicalengka yang kontennya adalah saya sebagai calon Bupati Bandung. Tentu saya terkejut tapi segera menyadari bahwa itu pastilah spanduk buatan pendukung saya. Maka saya mengaminkan. Dan kawan saya itu menyatakan akan mendukung dan membantu saya. Saya yakin karena spanduk itu ada di wilayah Nagrek, itu tentu dibuat oleh kang M. Luthfi Hafiyyan, anggota DPRD Kabupaten Bandung dari PDI Perjuangan dapil Rancaekek Cicalengka Nagrek Cikancung.
Kawan kawan dari Fraksi PDI Perjuangan memang berkomitmen mendukung pencalonan saya. Karena dianggap sebagai simbol partai maka mereka bergotongroyong membuat spanduk dan iuran untuk survei. Karena itu spanduk spanduk pencalonan saya beraneka ragam bentuk dan ukurannya. Karena ada tujuh anggota fraksi yang membuat : Kang Henhen Asep Suhendar, kang Dadan Konjala, teh Juwita, kang M. Luthfi Hafiyyan, kang Yayat Sumirat, kang Dadang Hermawan dan kang Erwin Gunawan.
Selain itu ada pula sumbangan spanduk dari relawan Jokowi, Pospera. Juga ada buatan kang Supriyadi.
Beberapa spanduk masih ada, sebagian sudah diturunkan petugas saat masa tenang Pilkades kemarin.
Terima kasih kawan kawan. Semoga Allah SWT membalas dengan yang lebih baik dan lebih banyak.
Isu yang Menyenangkan
Minggu, 27 Oktober. Meski agak flu, pagi itu saya bersiap berangkat ke Gunung Puntang menghadiri acara para pemerhati budaya dan lingkungan Sunda. Setelah itu ke Pangalengan memberi santunan untuk bagi korban bencana alam bersama Baguna Jabar. Saya lihat planner dan aplikasi di hape ternyata ada pesan Ketua dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Barat. Saya dan Sekretaris diundang untuk hadir di KBB pukul 08.00 WIB. Sayapun segera bertolak ke Padalarang lewat jalan tol Padalenyi. Dari sana menuju Ngamprah, ibukota Bandung Barat atau biasa disebut KBB. Tiba di kantor DPC PDI Perjuangan KBB, acara sudah dimulai. Teh Ida sedang memberi sambutan. Saya pun segera bergabung dalam acara konsolidasi partai dan peringatan Sumpah Pemuda. Saya dan kang Henhen, juga teh Susilawati (Cianjur) dikenalkan kepada pengurus DPC (Dewan Pimpinan Cabang), PAC (Pengurus Anak Cabang) dan PR (Pengurus Ranting) se KBB. Kang Ono Surono juga mengenalkan saya sebagai salah seorang balon Bupati Bandung. Hadir juga kawan kawan lama saya sejak 20 tahun yll seperti kang Yadi Srimulyadi (anggota DPR RI), kang Pupu Danglar Kartaatmaja (anggota DPRD Jawa Barat 1999-2004) serta kang Agus Satriadi (pengurus DPC).
Usai konsolidasi kami bermusyawarah di Bale Pare, Padalarang. Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat meminta ketua DPC PDI Perjuangan KBB dan jajarannya bergotong royong membantu untuk kemenangan partai di pilkada 2020 baik di Cianjur maupun Bandung. Acara berakhir sekitar pukul 17.00. Saat kembali pulang ke rumah melalui jalan tol dan sampai di sekitar Cimahi, hujan turun dengan derasnya. Entah berasal darimana, keesokan harinya beredar pesan bahwa Hengky (Wakil Bupati KBB) akan berpasangan dengan saya di Kabupaten Bandung.
Lauching Pengawasan Pilkada Serentak
Rabu, 20 November 2019, saya datang ke Amphiteater Transtudio Bandung, menghadiri acara Bawaslu Provinsi Jawa Barat melakukan Launching Pengawasan Pilkada Serentak 2020 pada Delapan Kabupaten /Kota di Provinsi Jawa Barat. Tujuannya agar pilkada berjalan demokratis berintegritas dan berkualitas. Caranya dengan mengawasi agar pilkada benar benar anti money politic, anti hoax, anti hate speech (ujaran kebencian) dan anti sara.
Launching dihadiri oleh Gubernur, DPRD Jawa Barat, KPU Daerah Jawa Barat dan KPUD serta Bawaslu delapan kota/kabupaten yang menjalankan pilkada, Kodam Siliwangi, Polda Jabar, Kejaksaan Tinggi, Bupati dan Walikota delapan kabupaten/kota, para ketua parpol delapan kabupaten/kota, serta pengurus ormas se Jawa Barat.
Gubernur mengatakan bahwa kita telah memilih demokrasi dan itu adalah pilihan yang tepat terbukti dengan terus meningkatnya peringkat Indonesia dalam perekonomian global. Sementara KPUD Jawa Barat mengatakan bahwa pemilu di Jawa Barat bisa dikatakan sukses ditandai tingkat partisipasi pemilih yang terus meningkat. Sementara Bawaslu menyatakan siap mengawal pilkada serentak.
Saya dan pemimpin parpol se Kabupaten Bandung mengapresiasi prakarsa Bawaslu tersebut dan berharap pengawasan pilkada benar benar terimplementasi dengan baik sehingga KPUD Kabupaten Bandung dapat menyelenggarakan pilkada dengan profesional, berkualitas, berintegritas dan demokratis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar