Hari Sabtu tanggal 26 Oktober 2019. Pemilihan kepala desa serentak di 199 desa di Kabupaten Bandung (dari 283 desa/kelurahan). Saya bangun pagi, mandi, ngopi, minta kesayangan mengambil gambar saya yang menunjukkan surat panggilan memilih dari ketua panitia pemilihan di TPS Lapang Adu Domba. Saya sengaja berjalan kaki dari halaman barat melewati tegalan yang ditanami singkong, ubi dan tanaman palawija lainnya. Sesekali bertemu pak tani dan bertegur sapa. Saya memasuki lorong lorong yang padat dengan rumah penduduk. Ada juga kost-kostan dan rumah kontrakan yang berderet, warung, penjual oleh-oleh. Beberapa tetangga nongkrong di beranda. "Punten". "Mangga". Saya berbelok kanan kiri naik turun. Memperhatikan rumah rumah penduduk dan selokan. Ada rumah yang masih berarsitektur Sunda terbuat dari kayu dan bambu. Setelah berjalan sekitar 15 menit sampailah saya ke Lapangan Adu Domba. (Di sebut demikian karena ini memang tempat kontes dan adu domba). Saya menuruni sekitar seratus anak tangga. TPS sudah mulai diatangi para pemilih. Ada juga yang ngobrol ngopi di warung. Saya memasuki TPS, senyum manis dan bersalaman dengan petugas pendaftar, menyerahkan surat panggilan lalu duduk diruang tunggu. Tak lama, giliran saya tiba. Saya menerima kertas suara, memasuki satu dari lima kotak coblos, membuka kertas yang terlipat, melihat foto-foto calon yang optimis dan gagah. Setidaknya tiga dari empat calon saya kenal. Satu orang pernah ke rumah. Satu orang pernah bertemu di terminal. Satu lagi mengirim tim sukses. Saya ambil paku yang terikat. Saya letakkan kertas suara di atas bantal. Bismillah. Cleb. Paku menancap di gambar calon kades pilihanku. Saya merasa lega, kertas saya lipat, dan saya bergerak ke kotak untuk memasukkan kertas tersebut ke dalamnya. Sayang tidak ada wartawan yang datang untuk mengambil gambar.
Saya menuju pintu keluar, mencelupkan kelingking ke tinta ungu dan ke luar. Tersenyum dan bertegur sapa dengan Pak RT.
Pilkades serentak ini sedari awal menjadi perhatian saya. Di partai kami membuat semacam tim sukses untuk se kabupaten. Kami menginventarisir calon. Para pengurus partai dari tingkat kabupaten hingga desa serta anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan kami minta melakukan pendampingan dan membantu semaksimal mungkin. Ada calon yang gagal sejak seleksi tapi lebih banyak yang berhasil dan lolos menjadi kades. Menurut para wartawan di grup WA yang saya ikuti, banyak calon yang kami dukung berhasil lolos. Alhamdulillah.
Beberapa hari yang lalu para kades baru dilantik oleh Bupati. Selamat dan sukses ya Pak Kades.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar