Piala Dunia U-17 diselenggarakan di Indonesia. Ada empat venue yang disediakan. JIS di Jakarta. Stadion Si Jalak Harupat di Kutawaringin, Kabupaten Bandung. Stadion Manahan di Solo. Stadion Bung Tomo di Surabaya.
Hari Selasa yang lalu saya diberi sepuluh tiket oleh anakku, Praja, yang terlibat dalam marketing event tersebut. Tiket saya bagi bagikan. Tiga tiket saya gunakan sendiri. Untuk saya, yayang dan adikku yang datang dari Bogor.
Ba'da asar saya berangkat dari rumah. Di Jalan Tol Padaleunyi hujan tiba tiba turun dengan deras. Kira kira Di Km 140 ada perbaikan jalan. Lalin tersendat. Mesin mobilku sempat mati. Untunglah setelah kurayu mesin nya bisa jelegur lagi. Akhirnya kami sampai di Stadion Si Jalak Harupat. Tak ada hujan di sini. Sayang penjaga gerbang memintaku parkir di Gedung Sabilulungan, beberapa kilometer jaraknya dari stadion. Sambil menggerutu saya berangkat ke Soreang, meski beda Kecamatan.
Saat tiba di Gedung Sabilulungan depan kantor Bupati Bandung hujan turun deras. Yayang dan adikku kuturunkan di depan untuk mencari shuttle bus ke Stadion. Saya mencari tempat parkir dan dapat di bagian belakang, lalu dengan rompi, topi dan payung menerobos hujan dan memasuki shuttle bus.
Tiga bus bergerak serentak meninggalkan Gedung Sabilulungan menuju Stadion Si Jalak Harupat sejauh kurang lebih lima kilometer. Alhamdulillah hujan mereda. Tinggal tersisa gerimis tipis merinai.
Setelah melewati tiga empat check point akhirnya kami sampai ke dalam. Kami dapat duduk di baris G dengan terlebih dahulu mengeringkan sisa hujan pada kursi. Babak pertama pertandingan pertama sudah berlangsung dengan serunya. Posisi Timnas Senegal 2 dan Timnas Polandia 0. Di belakang kami penuh supporter Timnas Jepang. Timnas Jepang akan melawan Timnas Argentina pada pertandingan kedua.
Setelah istirahat sejenak pertandingan antara Timnas Senegal dan Polandia dilanjutkan untuk babak kedua. Polandia bisa memasukkan satu gol tapi akhirnya harus menyerah dari Senegal dengan posisi 1-4.
Pertandingan Kedua
Memasuki pertandingan kedua hujan turun. Tapi upacara pembukaan tetap dilaksanakan. Bendera FIFA, Argentina dan Jepang dibentangkan di lapangan. Lagu kebangsaan Jepang (Kimigayo) dan Argentina (Himno Nacional Argentino) dinyanyikan. Dari latar di kiri kanan stadion saya melihat semangat masing masing Timnas dalam menyanyikan lagu kebangsaan mereka.
Kimigayo
Kimigayo va
Çiyo ni yaçiyo ni
Sazare-iÅŸi no
Ivao to narite
Koke no mısı made
(Semoga kekuatan Yang Mulia,
Berlanjut selama seribu delapan ribu generasi,
Sampai kerikil,
Berubah menjadi batu karang, hingga diselimuti lumut).
Himno Nacional Argentino
OÃd, mortales, el grito sagrado
Libertad, libertad, libertad
OÃd el ruido de rotas cadenas
Ved en trono a la noble igualdad
Ya su trono dignÃsimo abrieron
Las provincias unidas del sur
Y los libres del mundo responden
Al gran pueblo argentino ¡salud!
Al gran pueblo argentino ¡salud!
Y los libres del mundo responden
Al gran pueblo argentino ¡salud!
Y los libres del mundo responden
Al gran pueblo argentino ¡salud!
Sean eternos los laureles
Que supimos conseguir
Que supimos conseguir
Nados de gloria vivamos
O juremos con gloria morir
O juremos con gloria morir
O juremos con gloria morir
(Dengarlah, manusia, panggilan suci:
"Merdeka, merdeka, merdeka"
Dengarlah suara rantai yang patah,
lihatlah kesetaraan yang mulia bertakhta
di muka bumi muncul
sebuah bangsa baru yang mulia
dahinya dimahkotai dengan daun,
dan singa terbaring kalah di kakinya
Abadilah mahkotanya,
bahwa kita tahu bagaimana menang.
Marilah hidup bermahkotakan kemuliaan,
atau bersumpah mati dengan mulia.)
Supporter Jepang dan Argentina ada yang datang dari negaranya. Dari Argentina banyak gadis cantik dan membuat banyak supporter Indonesia berfoto dengan mereka. Dari Jepang meneriakkan "Nippon" sepanjang pertandingan. Orang Jepang mengerahkan buruh di pabrik pabrik baik buruh migran maupun buruh sekitar Bandung dan Jawa Barat umumnya.
Supporter Argentina yang datang dari Indonesia membawa bendera bendera Argentina untuk dibentangkan. Supporter Jepang menempel stiker bendera Jepang di pipi mereka.
Saya menonton sambil melakukan zoom meeting dengan DPD dan DPC PDI Perjuangan se Jawa Barat termasuk TKRPP baik dari Pusat Daerah maupun Cabang. Kadang saya mengikuti rapat dari mushola. Bung Adian Napitupulu juga ikut bergabung.
Singkat cerita Timnas Argentina mengalahkan Timnas Jepang dengan skor 3-1. Gol Argentina terakhir dicetak pada masa penambahan waktu 10 menit.
Demikian reportase Piala Dunia U-17 dari Stadion Si Jalak Harupat :)
Pulang
Seusai pertandingan kami berfoto di dalam dan luar stadion. Demikian juga kami lihat orang orang Argentina. Ada pula yang mengobrol dengan supporter Indonesia.
Penonton berjejal di depan Jalan Raya Soreang-Cipatik. Kami antri memasuki 30 buah shuttle bus yang disediakan panitia. Dari stadion, bus memasuki pintu tol Kutawaringin dan keluar di pintu tol Soreang lalu memasuki halaman Gedung Sabilulungan.
Dari Gedung Sabilulungan kami memasuki jalan tol Soroja lalu berbelok ke kanan menuju Cileunyi. Menjelang tengah malam kami tiba di rumah.