Suatu saat kang Wawan menelponku dan beberapa kemudian ia ke rumah. Aku kenal kang Wawan di partai. Ia menjadi bagian dari Sekolah Partai yang disrmelenggarakan oleh Badiklat (Badan Pendidikan dan Latihan) partai dan aku sebagai mentor dalam kursus kader. Ada beberapa topik yang kami bicarakan saat kami bertemu di rumahku. Salah satunya soal pembentukan provinsi Cirebon. Tapi bukan itu sebenarnya yang menjadi tujuan kang Wawan datang. Ia menawariku ikut dalam organisasi Forum Bela Negara (FBN) Jawa Barat. Akupun mengiakan.
Kang Wawan kemudian mengundangku menghadiri acara rapat pertama di salah satu ruangan di Gedung Merdeka. Lebih tepat kalau disebut acara perkenalan. Hampir semua pengurus adalah orang orang yang baru kukenal. Hanya dua atau tiga orang yang kukenal karena pernah bertemu di partai. Beberapa akademisi memberikan materi mengenai wawasan kebangsaan dalam acara itu. Aku diperkenalkan sebagai Ketua Bidang Ideologi dan kang Anan menjadi wakilku.
FBN menampung orang orang yang sudah mengikuti kegiatan bela negara. Sebut saja alumni bela negara. FBN juga mengembangkan nasionalisme dan patriotisme di kalangan masyarakat khusunya di kalangan muda.
Pertemuan di antara sesama pengurus yang pertama bertempat di rumah salah seorang pengurus di komplek Setrasari, tidak berapa jauh dari Nu Arts Galery milik seniman Nyoman Nuarta. Dalam pertemuan itu dibahas juga mengenai rencana membuat lembaga ekonomi seperti koperasi.
Pelantikan dewan pengurus daerah FBN Jawa Barat dilaksanakan di Jakarta. Kami berangkat dari Setrasari, Bandung pukul 07.00 pagi menggunakan bus. Tiba di Jakarta menjelang dzuhur. Acara pelantikan di Kantor Menko Polhukam di Jl. Medan Merdeka Barat. Pelantikan pengurus untuk beberapa provinsi dilakukan oleh Ketua Umum dewan pengurus nasional FBN Laksamana Muda TNI (Purn) Prof. Dr. Setyo Harnowo drg. Sp. BM(K), FICD, FICCDE. Hadir juga Bambang Sulistomo, putra Bung Tomo dan beberapa seniman.
Kegiatan terakhir yang kuikuti adalah halal bihalal FBN bersama ormas ormas yang peduli dengan masalah kebangsaan. Aku diminta menjadi moderator untuk memandu pembicaraan dengan topik menghadapi terorisme di Indonesia.
Belakangan beberapa pengurus FBN mengundurkan diri dan ada pula yang mendirikan lembaga baru yang mirip dengan FBN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar