Setelah lulus dari program studi biologi F-MIPA Unpad, putriku -Idea, biasa kami panggil mbak atau neng Dea bekerja di Rumah Zakat sebagai manajer PR (public relation) dan ditugaskan di Jakarta. Karena ada kesempatan mendapatkan bea siswa di almamaternya ia meninggalkan pekerjaannya dan mendaftar kuliah S2 manajemen lingkungan hidup di PPSDAL (Pusat Penelitian Sumber Daya Air dan Lingkungan ) Unpad Bandung. Ia diterima bersama sekitar 20 orang sarjana dari berbagai jurusan dan universitas. Kampusnya di Jl. Sekeloa, Bandung. Tidak jauh dari kampus utama. Sekitar dua kilometer ke arah utara.
Saat itu Program S2 PPSDAL Unpad bekerjasama dengan Twente University Belanda membuka program double degree. Putriku termasuk yang lolos mengikuti program itu, dengan demikian ia bersama tiga kawannya berangkat ke Belanda pada tahun kedua. Kami sekeluarga mengantarnya ke Bandara Sukarno-Hatta.
Aku di rumah tinggal berdua. Anak pertama ke Belanda, anak kedua, Sidiq, di Semarang dan anak ketiga, Praja, tinggal di apartemen Buahbatu karena harus mengikuti program asrama selama setahun dari Tel-U. Seminggu sekali aku menjemputnya. Biasanya sepulang aku mengajar.
Sebelum Dea ke Belanda, Andre kemenakanku dari Bogor datang bersama kedua orangtuanya, mas Ignas dan mbak Tuti. Ia pun tinggal bersama kami selama kuliah di Fakultas Perikanan dan Kelautan Unpad di Jatinangor, Sumedang.
Selama di Belanda, Dea kost di sebuah rumah di kota Leeuwarden. Dari rumah ia menggunakan sepeda pergi pulang ke kampus. Untuk hidup sehari hari ia mengandalkan bea siswa dari negara.
Setelah setahun kuliah di Belanda, Dea pulang ke Indonesia. Untuk tesisnya ia melakukan penelitian lapangan di Waduk Cirata dengan dibantu kawan kawannya dan dik Ahmad Firdaus. Selain itu ia juga melakukan wawancara ke Cianjur, Bogor serta Purwakarta.
Dea membuat dua buah tesis untuk Twente University dalam bahasa Inggris dan untuk Unpad dalam bahasa Indonesia. Uniknya ia lebih dulu lulus di Twente University dengan mendapat gelar MSc., baru kemudian lulus di Unpad dengan mendapat gelar MIL. Saat wisuda ia mendapat predikat cum laude dan langsung diminta mendaftar ke S3 dengan memperoleh bea siswa.
Putriku sempat beberapa kali mengikuti kuliah di S3 Unpad tapi karena berbagai alasan ia mengundurkan diri dan memilih bekerja di kantor konsultan. Ia pun kost di Jl. Tubagus Ismail. Tidak berapa lama bekerja sebagai karyawan di situ ia memilih menjadi konsultan lepas dan pindah kantor ke Jl Sukarno Hatta. Di situ ia seringkali berpergian ke berbagai kota. Selain menjadi konsultan ia juga mengajar di Universitas Bakti Kencana.
Setahun kemudian ia diterima menjadi pengajar di Fakultas Geografi UGM Yogyakarta. Seangkatannya ada empat orang : putriku (S2 Unpad/Twente University), Rara (S2 Australia), Sandi (S3 dari Sorbonne University dan seorang lagi dari S2 ITB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar