Hari ini Selasa, 26 Oktober 2021, saya menghadiri undangan DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat di Hotel Preanger, Jl. Asia Afrika, Bandung. Acara bertajuk Sosialisasi program BKBBN tapi yang bisa saya sampaikan adalah terkait stunting. Acara dihadiri struktur DPD PDI Perjuangan dan Fraksi PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat; para Kepala Daerah; pimpinan DPRD dan para Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat. Pembicaranya DR (Hc) Dr. Hasto Wardoyo, ex Bupati Kulonprogo, DIY, yang kini menjadi Kepala BKKBN. Pembahas, Kang Ono Surono (Anggota DPR RI) dan dimoderatori Kang Ketut Sustiawan (ex DPR RI).
Tingkat stunting (kurangnya tinggi tubuh anak) di Indonesia terbilang masih tinggi demikian juga tingkat kematian Ibu dan bayi, tidak terkecuali di Jawa Barat. Di Kabupaten Bandung angkanya bervariasi tergantung sumber datanya. Data yang paling moderat adalah 15%.
Dr Hasto menyampaikan hal hal spesifik dan teknis dengan cara yang mudah dimengerti. Saya ingin menyampaikan ringkasannya.
Ada dua kondisi yang terkait dengan stunting, yaitu kondisi pra kelahiran (pra konsepsi) dan setelah kelahiran. Kondisi pra kelahiran menyangkut kesehatan ayah dan ibu. Kondisi setelah kelahiran menyangkut ayah Ibu dan anak (bayi).
A. Pra Kelahiran :
1. Kondisi Ayah :
a. Kualitas bibit harus baik.
b. Untuk bibit yang baik, ayah harus sehat. Jangan merokok, setidaknya selama 75 hari sebelum membuahi (Bibit yang dikeluarkan hari ini dibentuk 75 hari sebelumnya).
2. Kondisi Ibu:
a. Harus sehat sebelum dan selama masa kehamilan.
b. Perlu asupan makanan bergizi dan asam folat.
(Dr Hasto membandingkan kegiatan pre wedding yang mengeluarkan banyak biaya sementara pra konsepsi tidak disiapkan dengan baik).
B. Sesudah kelahiran :
1. 1000 hari pertama kehidupan seorang anak sangat menentukan masa depannya.
2. Jika terjadi stunting, anak tidak bisa hidup secara berkualitas, pada usia di atas 45 tahun akan banyak mengalami gangguan kesehatan.
3. Koreksi tidak bisa dilakukan setelah usia 1000 hari.
Asupan makanan baik buat Ibu dan anak di masa 1000 hari sebaiknya makanan lokal saja yang memiliki kandungan gizi seimbang , hindari makanan instant atau junk food. Ikan sangat dianjurkan. Ikan lele sangat bagus jika tidak ada ikan laut.
Begitu intisari yang saya bisa tangkap dari uraian Ka BKKBN hari ini.
Oh ya pada kesempatan itu saya mendapat cindera mata berupa mini projector dari Pak Hasto Wardoyo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar