27 Juli 2022. Pukul 12.00 WIB saya pamit kepada kawan kawan karena tidak bisa mengikuti acara pendidikan politik di Hotel Grandsunshine sampai akhir. Dari Soreang saya menuju Cicalengka untuk menghadiri kegiatan reses Kang Luthfi dari Dapil 4 meliputi Rancaekek, Cicalengka, Nagreg dan Cikancung. Acara berakhir menjelang asar. Mas Dwi mengantar saya kembali ke rumah dan saya segera berkemas untuk berangkat ke Yogyakarta dengan kereta api Lodaya pukul 19.22 dari Stasiun KA Kiaracondong.
Saya
berangkat ke Yogyakarta bersama nyonya. Tiba di Stasiun Tuga sekitar pukul
03.00 pagi. Saat tiba saya menikmati pemandangan kota di sekitar stasiun bagian
selatan dan berjalan-jalan sambil berolah raga sepanjang trotoar di area parkir
dari ujung ke ujung sambil mengambil gambar beberapa obyek foto. Setelah waktu
subuh para penumpang kereta api mulai ramai memasuki stasiun khususnya para
penumpang kereta api yang menuju bandara Yogyakarta International Airport.
Tidak berapa lama Mas Sandy menjemput kami menuju kawasan Condongcatur. Lalu
kami beristirahat sepanjang hari itu.
Malam harinya, kami berlima (Mas Sandy, Mbak Dea, Kanaya, saya dan nyonya) meninggalkan rumah menuju Westlike Hotel. Mbak Dea menjamu keluarga Prof. Franc dari Perancis. Pak Franc hadir bersama istrinya, Mbak Ema, dua anaknya (laki-laki dan perempuan) bersama pacar mereka dan seorang mahasiswi dari Universitas Sorbonne. Hadir pula Dr. Danang Sri Hadmoko, Dekan Fakultas Geografi UGM bersama keluarganya, juga beberapa dosen dan ilmuwan dari berbagai lembaga. Kami makan malam dengan menu campuran Eropa dan Indonesia. Setelah itu kami mengobrol sambil minum-minum wedang jahe dan lain lain hingga sekitar pukul 22.00 lalu berfoto bersama. Keluarga Pak Franc menginap di Westlike malam itu. Kami dan tamu yang lain pulang.
Hotel Westlike adalah resor yang terletak di pedesaan di pinggiran kota Yogyakarta. Untuk mencapainya kami harus keluar dari outer ring road dan menyusuri sungai lalu berbelok ke kiri menyusuri perkampungan dan pemukiman. Suasana Hotel Westlike sangat homy dengan arsitektur campuran modern dan tradisional Jawa. Resto bergaya Jawa. Ada halaman rumput luas di tengahnya tempat anak-anak bisa bermain. Juga ada kolam dengan bermacam-macam ikan warna warni.
Keesokan harinya saya berkeliling rumah anakku di kawasan Tyasan Condongcatur. Dari Jalan Limas saya melewati masjid, menyebrangi sungai dan berbelok kiri melewati pesawahan sejauh beberapa kilometer kemudaian melalui pemukiman dan kantor desa. Setelah berbelok ke kiri saya bertemu jalan raya di simpang tiga. Ke kanan menuju Kali Urang dan ke kiri menuju Condongcatur. Saya berbelok ke kiri melewati beberapa kafe dan sampai kembali ke rumah anakku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar