Tidak terasa sudah dua tahun saya menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung. Tahun ini, untuk kali ketiga saya dan kawan kawan menyelenggarakan upacara memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI di Sekretariat DPC di Jl. Jaksa Naranata No. 10 Baleendah. Kali ini adah HUT yang ke-76 Republik Indonesia.
Sebelum tanggal 17 Agustus , pagar tembok dicat ulang dengan warna putih berbingkai merah. Selokan dibersihkan dari sampah dan rerumputan. Beberapa bendera merah putih dipasang sejak tanggal satu. Sebelah kami ada Kantor Kejaksaan Negri yang selalu rapi dan untuk tujuhbelasan juga bersolek dengan hiasan kain merah putih pada pagarnya.
Saat saya tiba di halaman Sekretariat pada tanggal 17 Agustus 2021 pagi, beberapa kawan sudah menunggu. Mereka melakukan gladi resik upacara. Ada Kang Erwin, Kang Nanang, Kang Dwi, Kang Rudi dan beberapa orang lainnya. Di ruang tunggu ada Ceu Wewen, Ceu Ema dan Ibu Fatimah. Saya beranjak ke ruang kerja menunggu upacara dimulai.
Sejam kemudian kang Sam mengatakan bahwa upacara akan dimulai. Saya memasang peci di kepala, mengenakan jaket partai dan bergerak menuruni tangga. Saat tiba di halaman, barisan peserta upacara sudah teratur rapi. Kang Tito memandu acara. Setelah penghormatan pada komadan upacara, saya begerak menuju podium. Saya membalas penghormatan dari peserta upacara. Bendera merah putih perlahan dinaikkan. Lagu Indonesia Raya berkumandang. Saya memimpin hening cipta untuk para pahlawan Nasional khususnya Bung Karno dan Bung Hatta. Perasaan haru menyelimuti hati. Air matapun berlinang.
Teks Proklamasi dibacakan, demikian juga teks Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Setelah itu saya menyampaikan amanat.
Jika pada dua upacara terdahulu saya menyampaikan kisah historical sekitar Proklamasi, maka pada upacara yang ketiga ini saya bicara mengenai konsep negara Republik. Kata Republik berasal dari bahasa Romawi, res publica. Saya berkata bahwa dalam negara Republik, negara didirikan untuk kepentingan dan kesejahteraan semua orang bukan orang perorang, kelompok maupun golongan. Negara Republik Indonesia bisa dikatakan masih muda, belum setua AS atau Perancis. PDI Perjuangan sebagai bagian dari Republik harus berjuang untuk turut mencapai masyarakat adil dan makmur. Di masa pandemi ini PDI Perjuangan ikut membantu pemerintah menanggulangi pandemi.
Setelah doa dibacakan, upacara selesai. Pasukan kembali ke tempat. Kami bergerak ke balairung, selamatan agustusan dengan memotong tiga tumpeng yang disiapkan oleh kawan kawan Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Bandung. Ada pula kawan kawan yang membawa kudapan dari rumah.
Ada banyak kawan yang hadir di balairung. Ada pengurus DPC, Badan Badan, sayap, Satgas Cakrabuana, calon pengampu, beberapa pengurus PAC dan staf Sekretariat. Hadir pula Haji Eman dengan seragam baju merah dan celana putih. Haji Eman adalah sesepuh bagi kawan kawan di Sekretariat. Kami pun berfoto bersama untuk kenang kenangan.
Usai shalat zuhur,
saya dan beberapa kawan lain meninggalkan DPC menuju Sekretariat DPD PDI Perjuangan
Jawa Barat di Jl. Pelajar Pejuang 45 No. 1 untuk kegiatan partai lainnya.
Selepas ashar, kami meninggalkan Sekretariat DPD
Dirgahayu Republik Indonesia. Terima kasih Bung Karno, Bung Hatta dan bapak ibu bangsa semua. Alhamdulillah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar