Sabtu, 16 Juli 2024. Hujan turun merintik semalaman hingga pagi hari. Meski begitu saya memaksakan diri untuk mandi dan berpakaian seragam partai ditambah baju hangat warna merah. Pukul 06.45 Kang Luthfi sudah menjemput dengan mobil Alphard nya. Saya melintasi halaman rumah menuju jalan dengan berpayung. Saat memasuki mobil sudah ada pula Mas Dwi. Dalam hujan mobil langsung menuju pintu tol Cileunyi menuju arah Jakarta.
Berangkat lah kami bertiga ditemani supir, Kang Zainal yang biasa dipanggil Kang Jepang. Kang Luthfi menemani saya mewakili Bendahara dan Mas Dwi mewakili Sekretaris. Hari itu Sekretaris tidak bisa bersama saya berangkat ke Bekasi mengikuti Rakor Tiga Pilar karena menyelenggarakan resepsi pernikahan putra nya di Hotel Grand Sunshine Soreang. Bendahara mengadakan pangaosan (pengajian) untuk mendoakan pernikahan putrinya.
Setelah berkendara di tengah hujan yang merata sejak dari Bandung, pada pukul 09.15 kami tiba di pintu tol Bekasi Barat. Kami memasuki Mega City Mall dan naik ke lantai lima parking lot menuju Hotel Santika. Berkerudung jaket saya menuju convention center dengan setengah berlari karena hujan masih turun. Tiba di dalam masih sepi. Setelah bersalam dengan Kang Drajat kami menuju tempat rapat, mengisi daftar hadir dan ngopi. Ruangan masih kosong. Sambil ngopi dan bercengkrama dengan para pengurus partai dari berbagai kota dan kabupaten, kami mengikuti gladi kotor acara pembukaan.
Pukul 11.00 acara dibuka. Kami menyanyikan lagu kebangsaan, menghening cipta yang dipimpin oleh mas Ketut, menyanyikan mars dan Hymne PDI Perjuangan, membacakan teks Pancasila oleh Kang Nanang Ciamis danpembacaan Dedication of life Bung Karno oleh Kang Memet Bandung, kemudian ditutup doa oleh Kang Yudi dari Sukabumi.
Setelah sambutan Kang Ono, acara diskors untuk isoma. Kang Ono antara lain menyampaikan perkembangan elektabilitas parpol di Jawa Barat, sosialisasi aplikasi MPP (Media Pintar Perjuangan) dan program Ekspedisi Trisakti. Ekspedisi Trisakti berupa pendakian gunung-gunung di Jawa Barat dan bertujuan mencari tanaman endemik dan tanaman pangan.
Pukul 13.00 Rakor
dimulai kembali. Dipimpin langsung oleh Bang Syukur Ketua DPP PDI Perjuangan.
Fokus pada input update data Sipol (Sistem
Informasi Partai Politik). Hasil akhir (per hari itu) data keanggotaan PDI
Perjuangan di Jawa Barat sudah melampaui keharusan 100%, tapi per kota dan
kabupaten masih ada yang belum mencapai 100%. Bang Syukur minta kami terus
menginput data keanggotaan sampai 150% dari target yang ditentukan. Pembahasan
berlangsung sampai menjelang waktu Maghrib. Per hari itu DPC PDI Perjuangan
Kabupaten Bandung sudah menginput data sebanyak 118% dari target 1500 orang
Acara diseligi dengan isoma (istirahat salat dan makan) sampai pukul 19.00. Kali ini kami pindah ke restoran hotel Santika jadi bisa sedikit santai. Kami bisa ngobrol semeja dengan Mas Ketut dekat dengan Bu Nina, Bupati Indramayu. Kebetulan itu malam Minggu. Home band bersiap menyiapkan peralatan, check sound dan akhirnya mempersembahkan sebuah lagu. Mereka berinteraksi dengan kami dan saya katakan siap memberi KTA .
Belum
waktunya bersantai. Kami masuk ke convention
center lagi. Kali ini Bang Syukur bicara soal strategi untuk menang Pemilu
yang mengkombinasikan pola Jawa Tengah dan Jawa Barat. Kang M2 menyampaikan
paparan tentang target Pemilu. Bang Syukur memberi masukan agar target
dilengkapi dengan upaya upaya yang pada intinya berkegiatan bersama dan untuk
Rakyat. Mas Ketut membacakan rekomendasi Rakor
Acara berakhir pukul 21.00. Kami pun memasuki mobil untuk kembali ke Bandung. Demikian juga kawan kawan dari ketiga Pilar : eksekutif (Bupati/Wakil bupati, Walikota/wakil Walikota), Legislatif (DPR RI/DPRD Provinsi Kabupaten Kota) dan struktural Partai (DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat dan DPC DPC PDI Perjuangan se-Jawa Barat, Badan Badan dan Sayap Sayap Partai). Beberapa orang ada juga yang menginap di hotel Santika.
Lewat tengah malam kami sampai di Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar