Memasuki
bulan Juli, menjelang hari Idul Adha, wabah PMK (penyakit mulut dan kuku)
melanda ternak di berbagai tempat di Pulau Jawa tidak terkecuali di Jawa Barat
khususnya Kabupaten Bandung. Di Jawa Timur puluhan ekor sapi mati. Meski sudah
ada upaya penanggulangan dengan vaksinasi pada ternak berkaki empat, tidak
urung penjualan sapi dan daging sapi terpengaruh secara negatif. Konsumsi
daging berkurang. Pedagang daging sapi di pasar pun mengeluh. Begitu info yang
saya peroleh dari Kang Yayat Daging. Tadi kami bertemu pada acara reses teh Nia
Purnakania di Sekretariat PAC PDI Perjuangan Solokan Jeruk.
Acara reses III DPRD Provinsi Jawa Barat sedang berlangsung di seluruh kota dan
kabupaten di Jawa Barat. Hari ini teh Nia reses di wilayah Majalaya meliputi
Ibun, Paseh, Majalaya dan Solokan Jeruk bertempat di Solokan Jeruk. Saat saya
datang tamu undangan sudah memenuhi halaman yang diberi tenda peneduh berwarna
merah putih. Kang Yadi, anggota DPR RI, sudah di tempat. Menyusul Kang Henhen,
Kang YD dan Kang Dadang. Pak Camat Solokan Jeruk bersama Kapolsek dan Danramil
juga sudah hadir.
Saat Kang Ono Surono, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat hadir, ada
Tari lengser menyambut nya. Kang Yadi dan saya menyambut, teh Nia memberikan
kalungan bunga.
Setelah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan berdoa, sambutan
disampaikan oleh pak Rahmat, camat Solokan Jeruk, Kades Rancakasumba, saya dan
Kang Yadi.
Saya dan Kang Yadi sama sama mengingatkan hadirin bahwa di Solokan Jeruk inilah
partai di Kabupaten Bandung memulai Perjuangan nya di tahun 1997. Di sebuah
gudang padi, garasi dan sekaligus kandang ayam milik Pak Sudjana Sobari, kami
DPC PDI Pro Mega berkantor bahkan Ibu Megawati Sukarnoputri sempat hadir dan
berpidato di depan DPC, Korcam, Kordes, kader, anggota dan simpatisan. Selama dua tahun
(1997-1999) kami berjuang di luar sistem Orde Baru sampai akhirnya bisa
mengikuti Pemilu 1999 dengan bendera PDI Perjuangan dan menang dengan 15 kursi
di Kabupaten, 3 kursi di DPRD Provinsi Jawa Barat dan 3 kursi di DPR RI,
termasuk Ibu Megawati Sukarnoputri di dalamnya. Dengan catatan wilayah
Kabupaten Bandung ketika itu meliputi Kabupaten Bandung saat ini, Kabupaten
Bandung Barat (KBB) dan kota Cimahi. Jumlah Kecamatan sekitar 42. Luas wilayah
kedua setelah Kabupaten Sukabumi. Jumlah penduduk nomor dua setelah Kabupaten
Bogor.
Teh Nia menyampaikan presentasi terkait dengan reses, penerimaan aspirasi dan
sistem integrasi pemerintahan Daerah (SIPD), juga realisasi dari aspirasi
masyarakat terkait dengan sarpras (sarana dan prasarana) pertanian, rutilahu (rumah tidak layak huni), posyandu (pos pelayanan terpadu), olah raga dan
majelis taklim.
Di luar acara reses, kang Ono bicara soal keinginan para kader dan anggota
untuk memiliki Gubernur dari PDI Perjuangan karena sejak menang Pemilu tahun
1999 sampai sekarang belum pernah sekalipun PDI Perjuangan memiliki Gubernur di
Provinsi Jawa Barat. Kang Ono juga bicara soal kemiskinan ekstrim di Kabupaten
Bandung serta soal stunting.
Usai acara kami beralih ke kediaman Kang Yadi. Waktu sudah masuk as
ar. Kami
berkumpul di saung dekat kolam. Makanan istimewa sudah menunggu. Ada ikan emas,
lalap ketimun, sambal dan jengkol.
Saat hujan turun kami memasuki beranda. Pak Kapolsek dan Danramil pamitan. Kami
masih melanjutkan berbincang soal kepartaian sampai hujan reda. Kang Ono
berpamitan hendak melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Saya pun pulang melalui
Majalaya, Solokan Jeruk dan Rancaekek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar