Hari Lahir Panca Sila
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) atau Dokuritsu Junbi Chosakai dilantik pada tanggal 28 Mei 1945. Keesokan harinya mereka mulai bersidang. Dr Radjiman Wedyodiningrat yang menjadi Ketua BPUPK meminta kepada para peserta sidang memberi jawaban atas pertanyaan "negara Indonesia merdeka apa dasarnya". Sidang yang berlangsung dari tanggal 29 Mei sd 31 Mei 1945 mendengarkan pidato dari para Bapak bangsa. Dari lebih 45 pidato tidak satupun bicara tentang dasar Negara. Baru pada tanggal 1 Juni 1945 pukul 11.00 Bung Karno menyampaikan pidato mengenai dasar Negara yang dinamakan Pancasila. Pidato Bung Karno tersebut kemudian dikenal dengan Lahirnya Pancasila dan tanggal 1 Juni 1945 dikenal sebagai Hari Lahirnya Pancasila.
Tempat sidang BPUPK kini dinamakan Gedung Pancasila, letaknya di komplek Kemenlu RI, tidak berapa jauh dari Stasiun KA Gambir, Jakarta.
1 Juni 1945 sudah ditetapkan Presiden Jokowi sebagai Hari Lahirnya Pancasila (Keppres No. 24 Tahun 2016) dan kini kembali diperingati setiap tahun nya. Tahun yang lalu kami memperingati nya dengan membaca pidato Bung Karno bersama sama lalu mendiskusikannya di Aula DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung. Tahun ini kami memperingati nya dengan acara resmi di Aula dengan mendengarkan paparan mengenai isi dari pidato Bung Karno tersebut
Senyampang masih di bulan Syawal, acara Peringatan Hari Lahir Pancasila dilanjutkan dengan halal bihalal bersama DPC dan para KSB PAC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung. Acara halal bihalal diisi dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh ustad dari Bamusi dan dilanjutkan dengan ceramah dari ustad Fahrudin Muchtar, juga dari Bamusi Kabupaten Bandung. Acara kemudian dilanjutkan dengan bersalam salaman, berfoto bersama dan santap siang.
Ustad Fahrudin menekankan pentingnya silaturahmi. Mengutip Jendral Sudirman, untuk menang harus ada persatuan di dalam Perjuangan. Halal bihalal bisa menjadi momentum silaturahmi untuk meningkatkan persatuan dalam Perjuangan. Ustad juga mendoakan agar PDI Perjuangan menang dalam Pemilu 2024.
121 Tahun Bung Karno
Pada tanggal 6 Juni tahun ini, Bung Karno berusia 121 tahun. Kata Prof Nazaruddin, Imam Besar Masjid Istiqlal, Bung Karno sebagai roh tetap ada dan bisa mengawasi kita karena beliau sudah tidak terikat pada dimensi ruang dan waktu.
Untuk mengenang hari kelahiran Bung Karno kami berkumpul di aula DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung di Baleendah pada pukul 13.00. Kebetulan pada hari yang sama ada undangan daring untuk mengikuti sidang promosi Doktor bagi Mas Hasto Kristiyanto, Sekjen DPP PDI Perjuangan di Universitas Pertahanan Nasional.
Kang Henhen membuka Rapat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung yang ke 122 yang diikuti oleh DPC dan Fraksi baik DPR maupun DPRD. Kami berdiri menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars serta Hymne PDI Perjuangan. Saya dan Kang Yadi diminta menjadi nara sumber mengenang Bung Karno. Saya menyampaikan biografi Bung Karno dan Kang Yadi melengkapi nya. Biografi yang sempat saya sampaikan baru sampai pada masa Indonesia merdeka khususnya sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 yang mengesahkan UUD 1945 dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI. Ketika itu Bung Karno dan Bung Hatta terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI secara aklamasi atas usulan Si Jalak Harupat, Otto Iskandar Di Nata.
Kami menyepakati untuk melakukan Napak Tilas Perjuangan Bung Karno di Kota Bandung. Kang Yadi menyanggupi untuk menyediakan dua bus bagi peserta. Lokasi situs yang akan dikunjungi adalah ex Penjara Banceuy, Gedung Indonesia Menggugat dan makam Ki Marhaen di Batununggal.
Sekitar pukul 14.00 kami segera bergabung ke Universitas Pertahanan Nasional melalui zoom meeting untuk menyaksikan sidang promosi Doktor bagi Mas Hasto Kristiyanto Sekjen DPP PDI Perjuangan. Menarik nya, Prof Dr (Hc) Megawati Sukarnoputri turut menjadi penguji dan menyampaikan pertanyaan. Di samping Prof Dr (Hc) Megawati Sukarnoputri adapula Prof Dr Budi Gunawan dan Prof Dr Tito Karnavian bertindak sebagai penguji internal maupun eksternal. Mas Hasto dapat mempertahaknan disertasi nya mengenai geopolitik Bung Karno dengan novelty nya progressive coexistence geopolitics dan berhak menyandang gelar Doktor dengan predikat summa cum laude.
Acara sidang promosi Doktor bagi Mas Hasto Kristiyanto berakhir menjelang Maghrib.
https://www.timesindonesia.co.id/.../bung-karno--presiden...
Warisan Resep Masakan "Mustika Ratu" Warisan Bung Karno
Menutup kegiatan Bulan Bung Karno, pada tanggal 25 Juni 2022 PDI Perjuangan menggelar Festival Bakar Ikan "Nusantara dengan lomba memasak dan makan bareng sajian kuliner Nusantara dengan konsep lintas daerah secara serempak di seluruh Nusantara.
Agenda ini merupakan refleksi Bulan Bung Karno dengan sajian kuliner Nusantara dari buku kuliner warisan Bung Karno ”Mustika Rasa".
PDI Perjuangan ingin merayakan perbedaan dalam kebersamaan yang harmoni untuk Indonesia Raya sebagai wujud dari sikap berkepribadian dalam kebudayaan sesuai Trisakti Bung Karno. Juga bagian menggerakkan ekonomi rakyat dengan prinsip berdikari.
Menyemarakkan makan ikan baik perikanan tangkap maupun darat sebagai sumber protein hewani yang sangat kaya nutrisi sekaligus merayakan kekayaan kuliner Nusantara, pemikiran yang sejak lama diinisiasi Bung Kamo dalam buku “Mustika Rasa”.
Menurut Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Partai memberikan penugasan kepada Ketua DPP PDIP Bidang Pariwisata Wiryanti Sukamdani dan Wakil Sekjen DPP PDIP Sadarestuwati sebagai koordinator dalam penyelenggaraan acara tersebut.
Festival Bakar Ikan Nusantara diselenggarakan secara serempak di seluruh DPC dan DPD se Indonesia sementara yang digelar di Hall B JCC Jakarta diikuti oleh 34 provinsi (DPD) dengan peserta masing-masing 5 orang.
Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghadiri acara ini.
Wiryanti menjelaskan, peserta memasak menggunakan menu yang diambil dari buku "Mustika Rasa", dengan pilihan masakan di luar daerahnya sendiri.
Peserta makan bareng menggunakan konsep bancakan.
DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung menyelenggarakan kegiatan makan bersama dalam bentuk botram di Aula dengan duduk di atas karpet. Peserta terdiri dari DPC, KSB PAC PDI Perjuangan dari 31 Kecamatan dan pimpinan serta anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Bandung.
Selain itu DPC juga ikut lomba masak dengan menu dari buku Mustika Rasa yang divideokan dan dikirim ke Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar