Rabu, 11 Agustus 2021

Pernikahan Sidiq-Sherenta


Pernikahan Sidiq-Sherenta

Beberapa bulan setelah pernikahan anakku yang pertama, aku bertemu dan istriku berangkat ke Jakarta naik kereta api. Saat matahari terbit, kereta api telah tiba di Stasiun Gambir. Tugu Monas nampak megah berdiri di seberang sana. Kami segera ke rest room untuk membasuh muka dan kemudian mencari resto untuk sarapan pagi. Tidak lama kemudian mbak Dea dan mas Sandy datang dari Yogyarta. Setelah sarapan kami keluar dari stasiun ke tempat parkir barat di mana taksi daring telah menunggu. Kami segera meluncur ke arah Kemang menjemput mas Sidiq dan dari sana menuju arah Tangerang Selatan ke rumah mbak Sherenta Sheiny Nasution yang biasa kami panggil mbak Eren. Saat tiba di sana keluarga mbak Eren sudah menunggu. Ibu, kakak-kakak serta adiknya. Kedua kakak mbak Eren,  sudah berkeluarga dan ada yang sudah memiliki anak. Kami makan siang dan kemudian saling berkenalan. Siang itu kami melamar mbak Eren kepada keluarga Ibu Sri Andini untuk mas Sidiq, anak keduaku. Lamaran kami diterima dan tanggal pernikahan akan diatur kemudian. Kami pun kembali ke Bandung.

Hari H

Sebelum hari H pernikahan mengadakan pengajian di rumah dengan mengundang tetangga di sekitar rumah. Pengajian dipimpin oleh Ustadz Asep yang menjadi imam masjid. Kami mohon doa dari para tetangga agar pernikahan mas Sidiq berjalan lancar dan berkah.

Keesokan harinya, aku, istri dan mas Sidiq dan Praja berangkat ke Jakarta pada malam hari. Menjelang tengah malam kami sudah sampai Jakarta dan keluar dari jalan tol menuju hotel  untuk menginap.  Pernikahan mas Sidiq dan mbak Eren akan  diselenggarakan di Aston Priority Simatupang Hotel and Conference Center di Jalan Letnan Jendral T. B. Simatupang Kav. 9 Kebagusan,  Jakarta Selatan, keesokan harinya.

Pagi itu aku menyempatkan berenang sebelum sarapan. Untuk sarapan aku memilih di executive lounge di lantai 9 bersama istriku. Sambil sarapan kami bisa menikmati pemandangan kota Jakarta di belahan sebelah selatan dan timur juga lalu lalang kendaraan di jalan tol arah Cilandak-Kampung Rambutan.

Menjelang siang hari adik-adik dan kemenakanku sudah berdatangan. Demikian juga keluarga dari pihak istriku. Usai salat zuhur kami semua mengantar mas Sidiq ke tempat akad nikah di Lantai 9. Dik Yus menjadi juru bicara dari pihak keluargaku dan dari juru bicara dari pihak mbak Eren adalah oomnya yang datang dari Pekalongan.

Akad nikah di hari Sabtu tanggal 28 Juli 2018, berjalan dengan khidmat dan lancar dipimpin oleh penghulu dari KUA Pasar Minggu Jakarta Timur. Pak penghulu juga sekaligus memberikan khutbah nikah yang menyentuh hati bagi siapapun yang mendengarnya. Usai akad nikah kami berfoto bersama.

Setelah salat ashar, kami semua dirias dengan pakaian adat Jawa Solo. Aku, dik Geri, dik Toha, dik Yus, Rahmat, mas Ugih dan mas Iman, semuanya menggunakan beskap, kain batik dan blangkon. Mas Sandy dan dik Praja juga menggunakan pakaian adat hanya warna beskapnya berbeda. Sementara yang perempuan menggunakan kebaya.

Sekitar  pukul 19.00 mempelai pengantin diiringi keluarga memasuki di Priority Skyballroom Lantai 26  dengan diiringi musik gending Jawa. Mempelai pengantin duduk di pelaminan didampingi kedua orang tuanya. Karena ayah mbak Eren sudah tiada, besanku didampingi anak lelakinya yang tertua, mas Batara. Sambutan dari keluarga besan. Dik Somadin membacakan doa. Setelah itu hadirin dipersilakan memberi ucapan selamat.

Tempat resepsi ditata sangat indah, dengan dominasi sinar lampu warna ungu dan putih menyinari hiasan bebungaan warna warni yang  mewangi. Makanan dan minuman disajikan dengan tata boga yang sempurna dan pelayan pelayan hotel yang cekatan. Ada iringan musik dari home band yang menyajikan lagu lagu populer.

Tamu dari pihak besan kebanyakan adalah para hakim di pengadilan negeri maupun pengadilan tinggi baik di Jakarta maupun pulau Jawa bahkan dari luar pulau pun ada yang datang. Kang Victor de Keizer  dan mas Timbul juga hadir dari Bandung. Demikian juga kang Nandang Afipudin. Bung Ahmad Basarah, Wakil Ketua MPR mengirim rangkaian bunga ucapan selamat, demikian juga dengan teh Ineu, Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat. Banyak juga karangan bunga dari para hakim kawan Ibu Sri Andini. Saudara saudara dari keluarga Rono dan keluarga Puluhwatu juga hadir. Demikian juga tetangga dan kawan kawan ku.

Resepsi berakhir sekitar pukul 23.00. Alhamdulillah acara resepsi pernikahan anak anak kami berjalan lancar.  Saudara-saudara pun pulang. Ada yang kembali ke Bandung ada pula yang ke Bogor. Hanya keluarga dik Eni yang menginap di hotel.  Kami sekeluarga kembali ke kamar hotel untuk menginap. Ipang anak mas Yono (Bengkulu) juga ikut menginap bersama kami. Mbak Dea dan mas Sandy menginap di apartemen di belakang hotel.

Setelah sarapan keesokan harinya, kami berpamitan dengan keluarga Ibu Sri Andini di lobby hotel. Ipang pulang ke tempat kost nya di dekat President University, Bekasi. Kami sekeluarga kembali ke Bandung. Di hari minggu itu udara sangat cerah. Perjalanan ke Bandung lengang dan lancar.