Senin, 30 Oktober 2023

Tim Kampanye Daerah Ganjar Mahfud


Hari Rabu, 25 Oktober 2023, sekitar pukul 14.00 saya sedang di The101 hotel and resort di kawasan Cengkareng Business City, Bandara Sukarno Hatta, ketika Kang Hen Hen mengirim pesan bahwa ada tamu dari DPC dan Fraksi PDI Perjuangan Bali berkunjung ke Kabupaten Bandung. Sebelumnya Kang Hen Hen juga sudah menyampaikan pesan bahwa sudah ada rencana dari Kang Denni untuk mengundang para KSB parpol pengusung Capres Ganjar Pranowo dan Cawapres Mahfud MD, pada hari Jumat. Karena itu acara rakor diundur. Keesokan harinya, Kamis 26 Oktober 2023 saya kembali ke Bandung. Berangkat pukul 10.00 dari bandara dan tiba di Bandung sekitar pukul 15.00. Rute Pluit, Grogol, Cawang, fly over MBZ, Japek, Cipularang dan Padaleunyi. Istirahat di rest area KM 57 dan KM 88.

Pada hari Jumat  sambil bersiap mengajar saya menunggu kepastian acara. Sampai pukul 15.00 saya tidak mendapatkan konfirmasi dan saya bersiap untuk kegiatan lain. Ternyata pada pukul 15.45 Kang Ryan mengirim soft copy undangan rapat para pimpinan parpol Kabupaten Bandung. Saya segera berbenah, menyalakan mesin mobil, "standing dan terbang" :)

Saya melaju dari pintu tol Cileunyi dan keluar di jalam Moh Toha lalu memasuki Jalan Sukarno Hatta dan tiba di RM Mang Kabayan pada pukul 16.45. Ternyata para pimpinan parpol sudah tiba. 

Pukul 17.00 kami berkumpul. Dari PDI ada Kang Denni, Kang Aam dan saya. Dari Perindo ada Teh Imas dan dua pengurus lainnya. Dari PPP ada Kang Usep Kiky dan dua pengurus PPP yang lain. Dari Hanura ada Kang Suhadi, Kang Ryanto dan beberapa pengurus lainnya. 

Ketika waktu magrib tiba acara sudah selesai. Kami menyusun Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar Mahfud di Kabupaten Bandung.

Kamis, 26 Oktober 2023

Rakor Partai Tingkat Provinsi


Siang itu Senin, 16 Oktober 2023 kami para Ketua dan Sekretaris DPC PDI Perjuangan dari 27 Kota dan Kabupaten berkumpul di Bandung. Kali ini ditemani oleh beberapa Kepala Badan yang ada di DPC masing masing seperti Kepala BP Pemilu, kepala BSPN dan Kepala BBHAR. Acara bertempat di Ruang ... Hotel Horison di Jalan Pelajar Pejuang No. ... Bandung. Hari itu kami hadir bertempat. Selain Ketua dan Sekretaris DPC ada Kepala BSPN Cabang, Diniar dan Kepala BP Pemilu Ujang Iyet. 

Acara sesi pertama yang dipandu Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat Ketut Sustiawan berlangsung dari pukul 10.00 hingga pukul 12.00 WIB, berisi amanat Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat Ono Surono mengenai perkembangan politik Nasional dan Regional khususnya terkait dengan Pilpres.

Saat rehat, saya mengajak Kang Hen Hen ke luar hotel dan mencari tempat ngobrol di luar sambil makan siang. Ada beberapa hal yang kami bahas berdua khususnya mengenai sikon di Kabupaten Bandung. 

Saat hendak  kembali memasuki ruangan, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung Barat Ida Widaningsih memberitahu saya bahwa ada pertemuan khusus antara Ketua DPD dan para Ketua DPC. Kemudian saya meninggalkan tempat rakor dan menuju gedung utama Hotel Horison. Saya naik dengan elevator ke lantai dua untuk salat zuhur di mushola. Setelah itu saya ke Ruang Manglayang di dekat kolam renang. Ketika saya masuk, ruangan sudah penuh dan Mas Ketut sudah mulai membuka acara. Melihat saya masuk ia berseloroh mengenai penugasan saya di Pulau Madura. 

Acara khusus para Ketua ini membahas keputusan MK terkait batas usia pencalonan Capres dan Cawapres dan dampaknya pada demokrasi secara umum dan pada PDI Perjuangan pada khususnya termasuk pengaruh nya pada Capres Ganjar Pranowo. Acara berlanjut hingga sekitar pukul 17.00.

Selasa, 24 Oktober 2023

Bersatulah Caleg PDI Perjuangan


Setelah bertemu dengan 30 organ relawan pada hari Kamis, pada hari Senin 16 Oktober 2023  kami bertemu dengan para Caleg untuk DPRD Kabupaten Bandung. Bertempat di aula DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung, pukul 10.00 WIB. Seluruhnya ada 55 orang dari tujuh Dapil (daerah pemilihan). Yang bisa hadir sekitar 75%. DPC dan Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Bandung juga hadir.  Kang Henhen yang memandu pertemuan. Saya menyampaikan beberapa hal terkait dengan perkembangan politik di Jawa Barat,  Bandung Raya  dan Kabupaten Bandung pada khususnya.

Hasil survey dari sebuah lembaga survey yang kredible  menempatkan PDI Perjuangan pada posisi kedua di Jawa Barat. Demikian pula posisi Ganjar. Karena itu kami meminta para caleg membantu menggencarkan sosialisasi PDI Perjuangan dan Capres yang diusung bersama PPP Perindo dan Hanura ke tengah tengah masyarakat.

Terkait dengan itu kami meminta kepada para Caleg untuk fokus pada wilayah ampuannya sesuai dengan target suara yang sudah mereka tetapkan masing masing. 

Salah satu yang kami minta dari para caleg adalah membantu struktur partai (PAC dan PR PDI Perjuangan) untuk merekrut dan melatih saksi yang akan bekerja di TPS pada Pileg dan Pilpres 14 Februari 2024. 

Di akhir acara kami mendistribusikan @100 spanduk Ganjar dan Caleg untuk dipasang di wilayah ampuan mereka masing masing.

Bersatunya Relawan Ganjar Mahfud


Mungkin kawan kawan sudah ada yang mendengar istilah TKRPP. Itu singkatan dari Tim Kordinator Relawan Pemenangan Presiden. Lembaga ini dibuat oleh DPP PDI Perjuangan untuk mengkordinir gerak relawan Ganjar Pranowo dan sekarang dengan Mahfud MD tentunya. Pada tingkat Pusat (Nasional) TKRPP diketuai oleh Mas Ahmad Basarah, Wakil Ketua MPR RI. Pada tingkat Daerah (Provinsi) diketuai oleh Kang Zainuddin, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat. Sedangkan pada tingkat Kabupaten diketuai oleh Kang Achmad Mulyana  biasa dipanggil Kang Aam (Wakil Ketua Bidang Organisasi DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung). Kang Aam dibantu oleh Kang Nanang Parhan, Kang Yuyus Yusron dan Kang Dadang Sudrajat.

Sebagai Tim Kordinator Relawan idealnya TKRPP memiliki Sekretariat tersendiri di luar Sekretariat partai. Tapi karena alasan yang bersifat teknis, sampai saat ini TKRPP masih berkantor di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung di Jalan Jaksa Naranata, Baleendah.

Tugas TKRPP Kabupaten Bandung  melakukan verifikasi terhadap keberadaan organ organ relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Kabupaten Bandung. Selain itu juga menyalurkan alat peraga kampanye (APK) untuk dijadikan media sosialisasi kepada para calon pemilih. 

Pada hari Kamis minggu yang lalu saya diminta menghadiri pertemuan TKRPP Kabupaten Kabupaten Bandung dengan para pimpinan relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD tersebut. Hadir setidaknya 31 organ relawan dari 50 organ relawan yang mendaftar. Saya mengapresiasi kehadiran para pimpinan organ relawan tersebut dan mengharapkan bantuan mereka untuk mensosialisikan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD ke tengah tengah masyarakat secara santun.

Selanjutnya Kang Aam memberikan APK kepada para pimpinan organ relawan se Kabupaten Bandung tersebut.

Dari sekitar 50 organ relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD yang terdaftar di Kabupaten Bandung baru enam organ relawan yang sudah terverifikasi secara Nasional.

Selanjutnya TKRPP Kabupaten Bandung akan melakukan canvasing ke Sekretariat organ relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di 31 Kecamatan dan 280 Desa /Kelurahan. Hasil verifikasi akan dikirim ke Jakarta untuk mendapatkan persetujuan.

TKRPP Kabupaten Bandung juga sudah mengikuti Bimtek di Jakarta. Bimtek terkait dengan monitoring dan evaluasi organ relawan. Hasil monev tersebut akan menjadi acuan bagi penugasan dan distribusi APK kepada organ relawan sampai selesai nya tahapan Pilpres 2024 mendatang.

Minggu, 22 Oktober 2023

Bougenville Sedang Bagus-bagusnya


Setiap memasuki Jalan tol Padaleunyi pada musim kemarau (sekarang kemarau panjang atau biasa disebut El Nino) hati  saya selalu mendadak gembira. Bunga bougenville di pembatas jalan sepanjang jalan tol bermekaran penuh. Warnanya merah menyala semu violet. Setidaknya saya menikmati sejak masuk pintu tol Cileunyi sampai pintu tol Buah Batu. Seandainya tidak sambil mengemudi dengan kecepatan tinggi saya ingin mengambil gambar dan seperti tradisi baru, berswafoto (selfi).

Sebenarnya tidak hanya bougenville yang bermekaran. Bunga bungur (ungu) juga bermekaran di sisi kiri kanan jalan. Ada juga bunga bunga yang lain. Seperti bunga kamboja. Bunganya kuning menggantikan daunnya yang luruh ke bumi.

Sebagian pohon peneduh di kiri kanan jalan ada yang hilang karena ditebang untuk menyediakan lahan bagi jalur rel kereta api cepat Jakarta Bandung (KCJB). Tapi itu tidak mengurangi keindahan panorama jalan tol Padaleunyi. 

Pada sisi kanan ada GOR BLA (Bandung Lautan Api) yang bentuknya seperti pesawat UFO landing di tengah tengah lahan pesawahan. Kini ada obyek baru, Masjid Al Jabbar.

Kalau dari arah Padalarang kini ada akses pintu tol Gedebage. Saya sempat memasukinya dan ternyata keluar di perumahan Sumarecon yang memiliki akses ke Gedebage, Masjid Al Jabbar dan GOR BLA.

Dari GOR BLA kini ada akses ke Stasiun Tegalluar, Stasiun terakhir KCJB. Dari sini kita bisa naik kereta cepat ke Jakarta. Untuk sementara harga tiketnya dijual Rp 150.000 saja. Harga resmi sekitar Rp 300.000. Tiket bisa dibeli secara daring atau langsung di loket Stasiun Tegalluar.

Demikian sekilas info buat netizen di mana pun berada.

Minggu, 15 Oktober 2023

Rakernas IV PDI Perjuangan di Jiexpo Convention Center Jakarta


Kembali ke Jiexpo (Jakarta International Expo)

Seminggu yang lalu saya kembali berangkat ke Jiexpo Kemayoran Jakarta. Tempat ini terkenal sebagai lokasi  PRJ (Pekan Raya Jakarta) yang diselenggarakan setiap tahun untuk menyambut HUT kota Jakarta. Lokasinya terletak di Jalan Benyamin Suaeb, Kemayoran. Kali ini saya berangkat bersama kawan kawan ysh pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi PDI Perjuangan. Tujuan utamanya untuk mengikuti Bimtek (Bimbingan Teknis) dan setelah itu mengikuti Rakernas (Rapat Kerja Nasional)IV PDI Perjuangan. Acaranya berlangsung pada hari Jumat sampai Minggu.

Menurut rencana kami akan berangkat pada hari Jumat pagi dan tiba di Jakarta pada petang hari tapi perintah dari Jakarta mengharuskan kami berangkat pada Kamis pagi. Seperti biasa Kang Upik menjemputku di rumah lalu kami  menuju Soreang melalui jalan tol Padaleunyi dan Jalan tol Soroja kemudian berkumpul di ruang Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Bandung di Soreang. 

Kami berangkat dengan menggunakan mobil minibus. Kang Hen Hen, Kang Luthfi, Kang Dadang, Teh Wita, Kang YD, Kang Erwin dan saya. Kang Dadan menyusul kemudian.

Dari Soreang kami menuju Jakarta melalui jalan tol Soroja kemudian jalan tol Padaleunyi jalan tol Cipularang dan Jalan tol Japek. Kami beristirahat di rest area kemudian melanjutkan perjalanan melalui jalan tol MBZ dan Jalan Tol Lingkar Luar menuju Tanjung Priok, Ancol dan kemudian memasuki Kota Tua.

Di Kota Tua kami ke Hotel Mercure Batavia di Jalan Kali Besar. Pertama tama kami melakukan registrasi kemudian melakukan check ini. 

Saya punya kenangan tersendiri di masa kecil  terhadap Kota Tua ini. Karena itu ketika malam datang saya mengajak kawan kawan berjalan jalan di pedestrian tepi sungai menuju kawasan Museum Fatahilah. Kami berkeliling lapangan sambil mendengar repertoar dari musisi jalanan kemudian menyelinap ke Batavia cafe hingga jam malam tiba. 

Pukul 21.00 kami kembali ke hotel dengan mengitari Kota Tua dengan menggunakan kereta kuda berhias yang didatangkan dari Rawabelong.

H1

Pagi harinya kami berangkat ke Jiexpo melalui Ancol melewati Dufan dan berbelok ke kanan menuju Kemayoran. Bendera PDI Perjuangan berjajar tapi sepanjang jalan hingga memasuki Jiexpo. Kami menuju Jiexpo Convention Center, memasuki hall dengan terlebih dahulu memindai Id card dan melewati metal detector. 

Acara Jumat pagi itu adalah Bimbingan Teknis bagi Tiga Pilar Partai. Acara  berlangsung hingga pukul 11.00. 

Sambil menunggu pembukaan Rakernas IV kami memutuskan kembali ke hotel. Kami salat Jumat di sebuah masjid di dekat jembatan gantung Kota Intan. Sambil melewati jembatan gantung Kota Intan peninggalan Belanda ini saya mengambil gambar dari berbagai sudut.

Pukul 13.00 kami kembali ke Jiexpo. Saat memasuki hall acara Rakernas IV PDI Perjuangan sudah dimulai. Kami mendengarkan pidato Ketua Umum PDI Perjuangan, pidato Capres Ganjar Pranowo dan Presiden Joko Widodo sekaligus. Ketiganya bicara soal kedaulatan pangan yang menjadi tema Rakernas IV. Usai acara pembukaan kami kembali ke hotel. 

Saat tiba di hotel ada pesan dari Adwil bahwa malam itu tidak ada acara. Kami pun kembali berjalan jalan ke Kota Tua sambil mencari tempat untuk makan malam. Kebetulan ada satu gerai yang memberi diskon 50% karena hari itu adalah Hari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pulangnya sekali lagi kami menaiki "delman istimewa kududuk di muka. Duduk di samping Pak Kusir yang sedang bekerja".

H2

Pada hari kedua, Rakernas membahas masalah internal. Acaranya padat dari pagi hingga malam. Bambang Pacul bicara tentang pemenangan Pemilu. Arif Wibowo bicara tentang teknis Pemilu dan pengamanan suara mulai dari TPS hingga KPU. Arsyad Rasyid bicara mengenai political marketing untuk "memasarkan" Ganjar Pranowo kepada pemilih. Ari Junaidi dan Putra Nababan  bicara tentang karakteristik generasi Z. Terakhir ada Ata Halilintar dan Tina Toon bicara tentang medsos.

Kejutan datang di penghujung acara, Anang menyanyikan sebuah lagu yang membuat acara Rakernas seperti pagelaran musik dan menjadi hiburan tersendiri bagi kawan kawan dari luar Jawa khususnya.

Malam itu aku pulang bersama Kang Acep Purnama, Bupati Kuningan, karena kawan kawan sudah pulang lebih dahulu. Ajudan dan supir Bupati mencari jalan alternative menuju hotel sambil mencari restoran tetapi malah membuat kami berputar putar di sekitar Ancol dan saat tiba di Kota Tua sudah tengah malam. 

Tiba di hotel aku segera mandi air hangat dari shower dan segera berangkat ke tempat tidur lalu tertidur lelap tanpa sempat makan malam pada malam Minggu itu.

H3

Minggu pagi Jakarta terasa nyaman. Lalin lancar ketika kami melewati jalan jalan dari Kota Tua menuju Jiexpo. 

Setelah barcode dipindai oleh resepsionis, kami pun memasuki hall. Seperti biasa saya memasuki hall utama agar bisa melihat panggung. 

Acara kali ini adalah pembacaan rekomendasi Rakernas IV PDI Perjuangan oleh Sekjen , baik rekomendasi internal maupun rekomendasi eksternal.  Setelah itu acara ditutup. 

Sekitar pukul 13.00 kami meninggalkan Jiexpo Kemayoran melewati jalan tol Tanjung Priok kemudian Cakung dan tiba di Jalan tol MBZ.

Rabu, 11 Oktober 2023

Para Petani Milenial


Sekali lagi PDI Perjuangan mengadakan Diskusi Publik soal pertanian. Pada Diskusi Publik II kali ini kalangan milenial yang bicara pertanian. 

Peserta diskusi publik adalah  Fungsionaris DPP Partai,  Pengurus DPD-DPC-PAC-Ranting-Anak Ranting,  Anggota DPR-DPRD Provinsi/ Kabupaten /Kota, Kepala/ Wkl Kepala  Daerah PDI Perjuangan serta Pengurus Badan dan Sayap Pusat Partai.

Diskusi Publik-II ini adalah dalam rangkaian Pra Rakernas IV PDI Perjuangan yang mengambil tema Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat dan diadakan secara hybrid yang akan pada hari Kamis, 21-09-2023, pukul  10.00 WIB di Ruang Rapat Lantai 5 Kantor DPP PDI Perjuangan Jl. Diponegoro 58 Menteng-Jakarta Pusat.

Saya mengikuti secara daring via  Zoom.

Narasumber nya anak anak muda 

1. Sandi Octa Susila (Duta Petani Millenial Kementan Asal Kab. Cianjur)

2. Rayndra Syahdan Mahmudin (Duta Petani Millenial Kementan Asal Kab. Magelang)

3. Moh. Aji Urohim (Pembudidaya Ikan Air Tawar Sistem Bioflok)

4. Ujang Margana (Petani Millenial Asal Kab. Bandung)

Kang Ujang Margana dari Cimenyan, Kabupaten Bandung. Ia bertani bawang merah di dataran tinggi Bandung Utara tepatnya di kaki Gunung Manglayang. Dengan metoda tertentu tanaman bawang merahnya bisa tumbuh dengan baik, tidak kalah dari bawang merah yang ditanam di dataran rendah seperti Brebes misalnya. Ia pun mampu mengorganisir petani untuk menanam bawang merah dan produk para petani itupun ditampungnya sehingga para petani bersemangat menanam bawang merah.

Kang Sandi Octa Susila dari Cianjur mengorganisir para petani di desanya untuk menanam holtikultura dan ia menampung produk mereka sehingga ada kesinambungan serta kepastian bagi petani untuk menanam. Sandi juga memasok buah dan sayuran bagi pasar modern. Sarjana pertanian lulusan IPB ini omzetnya mencapai ratusan juta rupiah dalam sebulan. 

Mas Rayndra Syahdan Mahmudin dari Magelang beternak kambing dan memadukannya dengan pertanian. "Peternakan adalah ujung dari pertanian dan pertanian adalah ujung dari peternakan".

Mas Aji Urohim dari Jawa Timur awalnya beternak ikan lele namun kini merambah ke ikan yang lain dengan cara bioflok.

Seminar Mewujudkan Kedaulatan Pangan


Untuk kesekian kali PDI Perjuangan mengadakan diskusi soal kedaulatan pangan. Kali ini dengan tema "Inovasi Teknologi dan Kebijakan Politik Ekonomi untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan". Seminar diselenggarakan tanggal 19 September 2023 dari DPP PDI Perjuangan di Jalan Diponegoro secara hybrid. Kami mengikuti dari tempat masing masing melalui zoom.

Prof Bayu yang berbicara pada kesempatan pertama membahas tema dan mengatakan bahwa yang diperlukan adalah justru inovasi di bidang kebijakan sosial dan politik. Karena soal pertanian ini banyak dipengaruhi oleh kebijakan tersebut.

Ia juga menyatakan perlu ada penghargaan terhadap petani juga para breeder. Breeder harus digaji tinggi bahkan lebih tinggi dari pejabat di Kementerian Pertanian.

Prof Andreas memaparkan monopoli atau oligopoli dalam pengadaan pangan di Dunia. Ia juga bicara makin tergantung nya kita pada luar negeri dalam penyediaan bahan pangan. Beras 30%. Kedelai 90%. Terigu 100%.

Menurutnya ada beberapa perusahaan trans Nasional (TNC) yang menguasai perdagangan pangan Dunia dan dengan mendapatkan keuntungan terbesar dari perdagangan pangan tersebut. 

Ia juga bercerita mengenai upaya para petani untuk melakukan inovasi di bidang pertanian dan juga mengembangkan benih yang unggul. Sayang upaya tersebut sering bertabrakan dengan regulasi dan birokrasi sehingga petani harus berurusan dengan hukum sampai harus mendekam di balik jeruji. Miris bukan ?

Prof Aries bicara mengenai proses hasil produksi (off farm), bagaimana caranya agar bahan pangan bisa punya lifetime lebih lama.  

Sedangkan Prof Ali bicara mengenai budidaya kedelai Nasional dengan berbagai varietasnya dan keunggulan kualitasnya. Sayang, menurutnya, banyak pengusaha tahu Tempe tidak mau menggunakan kedelai Nasional. Itu tidak lain karena pengaruh dari sindikat yang menguasai perdagangan kedelai.

Ada beberapa catatanku :

1. Ketergantungan kita terhadap pasokan pangan dari luar negeri cukup besar;

2. Ada beberapa perusahaan trans Nasional yang menguasai dan untung besar dari perdagangan pangan Dunia;

3. Petani makin berkurang;

4. Harga beras yang tinggi saat ini bisa menjadi motivasi untuk terjun ke dunia pertanian.