Jumat, 26 Agustus 2022

Presentasi di DPP PDI Perjuangan

 

Dengan berakhirnya masa penjaringan bakal calon bupati melalui DPC PDI Perjuangan pada tanggal 21 September 2019, kang Rudita sebagai ketua panitia membuat laporan berisi nama nama balon dan peta politiko-demografi kabupaten Bandung ke DPP PDI Perjuangan di Jakarta dan DPD PDI Perjuangan Jawa Barat di Bandung. Soft copy laporan dikirim via email dan hard copy dikirim langsung oleh kang Rudita dan Andri pada tanggal 24 September 2019.

Tidak berapa lama, kami diundang ke DPP bersama DPD dan delapan DPC lainnya. Tanggal 4 Oktober 2019, saya datang bersama kang Henhen (Sekretaris), kang Dentarsa (Bendahara) dan kang Rudita (Wakabid Pemenangan Pemilu). Sekitar pukul 13.00 kami tiba di Jl. Diponegoro No. 58 Jakarta. Kami diminta untuk mempresentasikan peta politiko-demografi di depan DPP yang dipimpin langsung oleh Bpk Bambang Wuryanto, Bpk Arif Wibowo dan Bpk Syukur Nababan. Kedelapan DPC dari Jawa Barat menyampaikan laporannya dimulai dari Kabupaten Bandung kemudian Sukabumi, Indramayu, Cianjur, Karawang, Depok, Tasikmalaya dan Pangandaran. Dari DPC PDI Kabupaten Bandung,


Saya menyampaikan pengantar dan kemudian Kang Rudi yang memberikan presentasi. Presentasi kang Rudita sangat bagus dan rinci.

Bpk Bambang Wuryanto, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemenangan Pemilu memberi saran agar DPC-DPC melakukan konsolidasi internal secara terbuka dan meminta secara khusus pada saya agar meningkatkan elektoral partai baik dalam Pilkada 2020 maupun dalam Pileg 2024. Ia pun memotivasi ke delapan DPC. Khusus untuk kabupaten Tasikmalaya ia meminta kang Ade Sugiyanto sebagai Bupati percaya diri. Untuk Pangandaran ia percaya kang Jeje Wiryadinata bisa memenangi Pilbup tahun 2020.

Kang Ono, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat berjanji membantu delapan DPC dari kota dan kabupaten yang mengikuti pilkada dengan memberi atribut partai dengan biaya dari uang kas partai.

Menjelang maghrib acara presentasi di depan DPP selesai. Sebelum pulang kami dijamu oleh DPP dengan makan malam berupa nasi dan soto.

Saya minta diantar ke Stasiun KA Gondangdia untuk melanjutkan perjalanan dengan KRL ke Bogor, sementara kawan-kawan langsung ke Bandung. Malam itu saya tiba di Stasiun Bojonggede sekitar pukul 21.00 dan menginap di Cibinong.

Pelantikan Pimpinan DPRD

 


Tanggal 23 September 2019, saya dan kang Dentarsa memenuhi undangan pimpinan sementara DPRD Kabupaten Bandung perihal pelantikan Pimpinan DPRD Kabupaten Bandung 2019-2024. Seperti biasa, waktunya molor lebih dari satu jam. Ketua Pengadilan Negeri Balebandung yang melakukan pengambilan sumpah datang terlambat karena harus terlebih dahulu megambil sumpah pimpinan DPRD kota Cimahi. Adapun yang diambil sumpahnya adalah Sugianto dari Partai Golkar sebagai ketua menggantikan Anang Susanto ; Raka Hidayat dari Partai Gerindra dan Henhen Asep Suhendar dari PDI Perjuangan sebagai wakil ketua.

Momen itu menjadi kesempatan yang ketiga bagi saya bertemu dan berkenalan dengan para pimpinan parpol.

Usai pelantikan saya bertegur sapa dengan Bupati, Dadang Naser, yang juga adalah ketua DPD Partai Golkar. Itulah pertemuan pertama saya dengannya sejak saya menjadi ketua partai. Melihat bahwa saya dan kang Dentarsa nampak akrab dengan Bupati, wartawan segera mengambil gambar kami bertiga. Kami pun berpelukan sebagai sahabat. "Pilbup Bandung 2020 kondusif" begitu seloroh para wartawan Soreang.

Saya memang sudah lama berkenalan, mejadi kolega dan akhirnya bersahabat dengan bupati. Awalnya di tahun 1992-1997 saat beliau menjadi Ketua KNPI kemudian tahun 2004-2009 saat menjadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dan sama-sama memimpin Komisi D. Saya sebagai Wakil Ketua dan kang Dadang sebagai Sekretaris Komisi.




Penjaringan Bakal Calon Bupati Bandung

Bertemu Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat

Menjelang perayaan hari kemerdekaan RI, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Kang Ono Surono, menelpon saya dan meminta saya datang ke Jl. Pelajar Pejuang 45 No. 1, Bandung. Pada pukul 08.00 keesokan harinya saya sudah tiba di ruang kerjanya. Selain kang Ono, ada Kang Ketut Sustiawan, Teh Ineu Purwadewi, Kang Apriyanto Wijaya, Teh Nia Purwakania, dr. Rini, Teh Sofi dan Teh Rafika.

Kang Ono Surono meminta saya memberikan gambaran mengenai kondisi internal partai dalam menghadapi Pilbup tahun 2020. Saya menyampaikan situasi dan kondisi internal partai dan potensi para kader yang akan maju berdasarkan informasi yang berkembang di kalangan partai maupun media massa. Saya menyampaikan sekitar 10 nama.

Tak berselang lama DPP PDI Perjuangan mengeluarkan instruksi penjaringan bakal calon kepala daerah di seluruh Indonesia baik untuk gubernur dan wakil gubernur, maupun untuk wali kota dan wakil wali kota serta bupati dan wakil bupati. Pada intinya, daerah yang meperoleh kursi yang signifikan diperbolehkan melakukan penjaringan tertutup sedangkan daerah yang peroleh kursi suaranya tidak mencukupi untuk maju sendiri diharuskan melakukan penjaringan terbuka dengan membuka masa pendafaran mulai tanggal 1 sd 20 September 2019. Pada tanggal 23 September 2019, hasil penjaringan beserta pemetaannya sudah harus disampaikan ke Jakarta.

Dengan jumlah kursi DPRD Kabupaten Badung sebesar 55 kursi maka berdasarkan peraturan perundang-undangan diperlukan perolehan kursi sebanyak 20% × 55 kursi yaitu 11 kursi agar suatu partai / gabungan partai bisa mengajukan calonnya. Mengingat PDI Perjuangan di Kabupaten Bandung hanya memperoleh kursi sebanyak 7 buah, maka PDI Perjuangan tidak bisa mengajukan sendiri calonnya. PDI Perjuangan harus mendapatkan paling sedikit 4 kursi tambahan dari partai lain.

Dari semua partai di Kabupaten Bandung, hanya Partai Golkar yang memiliki 11 kursi di DPRD Kabupaten Bandung dan itu artinya bisa mencalonkan sendiri orangnya, baik untuk calon bupati maupun calon wakil bupati.

Deklarasi Pospera


 

Pospera (Posko Perjuangan Rakyat) Kabupaten Bandung mengadakan deklarasi di alun-alun Cileunyi dihadiri para relawan Jokowi dari wilayah Jawa Barat. Saya diundang hadir dan diberi seragam putih lalu di arak diatas tandu rajawali bersama kang Joko Nugroho dan kang Teddy Risandi mulai dari rumah kang Dedi Nurendi hingga ke depan panggung. Begitu turun ada pertunjukan tari dan pencak silat dari pendekar setempat. Pada kesempatan itu Pospera mendeklarasikan organisasi tingkat kabupaten Bandung, yang sebagian besar saya kenal baik. Acara deklarasi itu juga sekaligus deklarasi mencalonkan saya sebagai calon bupati Bandung. Saya menerima amanat ini karena sudah sejak satu atau dua tahun ini saya berhubungan dengan para aktivis 98 yang menjadi motor Pospera seperti bung Rafael Situmorang, Teddy Risandi, Eko dan Sulton. Awalnya melalui kegiatan pertemuan forum rektor di Bali menolak ekstrimisme dan intoleransi yang dihadiri oleh Presiden, Kapolri, Kepala BPIP, Buya Syafii Maarif dll. Kedua saat mengajak para mahasiswa memperkuat gagasan kebangsaan dan ideologi Pancasila. 

Usai deklarasi, wartawan Galamedia dll melakukan wawancara. Karena hari minggu itu para wartawan mengingatkan saya bahwa sudah tanggal 1 September 2019, maka saya selaku Ketua DPC PDI Perjungan, sesuai instruksi partai, mengumumkan bahwa masa penjaringan bakal calon bupati Bandung dimulai dan terbuka sd tanggal 20 September 2019.

Karena itu, seusai deklarasi Pospera, saya segera meluncur memasuki jalan tol Padaleunyi menuju pintu keluar Buahbatu menuju Baleendah untuk melakukan rapat. Kami putuskan mulai hari itu dan efektif Senin tanggal 2 September 2019 pendaftaran balon bupati terbuka untuk umum. Rilis kami sampaikan ke media massa malam itu juga.

Keesokan hari dan seterusnya teman-teman sudah bersiap menunggu dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00 di sekretariat DPC PDI Perjuangan, Jl Naranata No. 10 Baleendah. Para wartawan pun setiap hari menanyakan siapa yang sudah mendaftar sebagai bakal calon bupati. Sampai seminggu kemudian belum ada orang baik dari internal maupun eksternal yang datang mencalonkan diri.

http://www.galamedianews.com/.../pospera-dukung-harjoko...

http://www.balebandung.com/pdi-perjuangan-resmi-buka.../

 

Jabar Bangkit 2020


 

DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat menggaungkan tagline "Jabar Bangkit 2020" untuk membangkitkan semangat dan memotivasi 8 daerah yang akan mengadakan pilkada : Bandung, Tasikmalaya, Pagandaran, Inramayu, Karawang, Depok, Cianjur dan Sukabumi. DPD juga mengadakan road show. Tujuan pertama ke DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung. DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung pun membuat tagline "Bandung Usik".

Pada hari Sabtu, 7 September 2019, DPD PDI Perjuangan dan BP Pemilu hadir di Baleendah. Ada kang Ono, kang Ketut, teh Ineu, kang Mochtar, kang Tomas Kun, kang Yuandar, kang Bedi, kang Yadi, teh Nia, teh Sofi, teh Fika, kang Apri, kang Rafael, kang Ayi, kang Dim, kang Iwan, kang Drajat, kang Agus, kang Supriyadi, kang Dedi, kang Erik dll. Bahkan dari BSPN pusat juga hadir kang Dedi Rahmadi.

Road show pertama DPD ke DPC ini merupakan kegiatan konsolidasi organisasi dalam menghadapi pilkada. Dari DPC (pegurus partai tingkat kabupaten) dan Fraksi PDI PDI Perjuangan Kabupaten Bandung hadir lengkap. Dari PAC (pengurus tingkat kcamatan) hadir sekitar 21 PAC (terdiri dari KSB). Dari PR hadir sekitar 200 Ketua PR (pengurus tingkat desa/kelurahan). Dari sayap partai hadir pegurus Bamusi (ustad Ayi dkk), juga dari BMI (kang Asep dll) dan Repdem (kang Silaen dkk). Saya menyampakan sambutan dan laporan mengenai sikon partai. Kang Mochtar memberi gambaran peta politik delapan daerah, kang Ketut berbicara soal manjemen partai, teh Ineu bicara soal partai pelopor dan keuangan, kang Yunandar biara soal perencanaan dan anggaran, dan kang Ono bicara soal arah koalisi dalam menghadapi pilkada menolak dinasti politik. Ini menjadi isu utama dalam pemberitaan media massa baik cetak maupun daring.

 

Usai acara resmi kami menghadiri acara milangkala paguyuban pencak silat Gajah Putih Ahmad Sadeli di halaman kantor DPC. Saya dan kang Ono meberikan sambutan dan menyaksikan pertunjukan pencak silat dari para jawara maupun dari calon pendekar yang sedang belajar.

Acara milangkala (ulang tahun) GPAS berlangsung hingga tengah malam dengan pertunjukan pencak silat. Tentu saja ini merupakan bagian dari upaya partai menjalankan Trisakti, khususnya berkepribadian dalam kebudayaan.

http://www.balebandung.com/pdi-perjuangan-jabar.../

http://www.balebandung.com/harjoko-siap-maju-jadi.../

 

Pendaftaran Bakal Calon Bupati / Wakil Bupati Bandung

Setelah menunggu lebih dari seminggu, akhirnya panitia pendaftaran bakal calon bupati Bandung dari DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung kedatangan pendaftar. Yang pertama adalah Sdr. Ahmad Dimyathi Atmawijaya, ST, MM, atau biasa dipanggil Kang Dim. Kang Dim orang Cileunyi, Kabupaten Bandung. Dia seorang pengusaha Galian C yang berbisnis di sekitar wilayah Yogyakarta karena memang kuliah S1 dan S2 di sana. Dia masih lajang dan memulai karir sebagai politik dengan bergerak di sayap partai, BMI (Banteng Muda Indonesia).

Pada malam harinya datang pendaftar yang kedua, Sdri. Yena Iskandar Ma'soem, S.Si, Apt., seorang apoteker. Ayahnya, Nanang Ma'soem adalah seorang pendukung Jokowi dan wafat dalam pangkuan Jokowi. Yena berasal dari keluarga terpandang di Bandung Timur. Kakeknya yang berasal dari Tasikmalaya adalah pengusaha BBM yang sukses dengan miliki banyak SPBU, apotek, bank syariah, sekolah dari SD hingga universitas. Yena memilih tanggal pendaftaran, 9-9-2019 pukul 9 malam.

Pendaftar ketiga adalah Sdr. H. Irman Wargadinata SE, Ketua DPC PAN Kabupaten Bandung. Kang Irman menyatakan siap dipasangkan dengan calon dari PDI Perjuangan dan bersedia menjadi wakil bupati. Dengan empat kursi PAN di DPRD Kabupaten Bandung, maka PDI Perjuangan yang memiliki tujuh kursi sudah bisa mengajukan sendiri pasangannya.

http://www.galamedianews.com/.../apoteker-ini-memilih...

https://bandungraya.net/.../harjoko-benar-ketua-dpd-pan...

 

Mendaftar Menjadi Balon Bupati Bandung


 

Tanggal 17 September 2019, DPC PDI Perjuangan melakukan kumjungan ke KPU (Komisi Pemilihan Umum) Kabupaten Bandung di Soreang, diterima oleh Pak Agus Baroya lengkap dengan jajarannya. Kamipun datang nyaris lengkap 19 orang didampingi Kepala Sekretariat. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk memperkenalkan susunan pengurus DPC yang baru sekaligus untuk mengetahui rencana kerja KPU dalam menyelenggarakan Pilkada 2020. Kami menekankan agar KPU bekerja profesional dan penuh integritas agar menghasilkan pemimpin daerah yang amanah dan berkualitas.

Usai pertemuan dengan KPU teman-teman mengajak berkumpul di sebuah rumah makan di Jl. Banjaran-Soreang. Dalam kesempatan itu mereka mendorong saya untuk maju menjadi bakal calon bupati Bandung 2020. Saya meresponnya dengan menawarkan hal yang sama kepada para pengurus DPC karena kami memiliki hak yang sama dalam perkara itu. Nampaknya kawan-kawan tidak satupun mau menerima tawaran itu. Sayapun dengan mengucap "bismillah" menyatakan menerima tawaran itu. Hari itu juga saya singgah ke kantor partai di Jl. Jaksa Naranata No. 10 Baleendah. Dengan demikian kini ada empat balonbup yang mendaftar dari PDI Perjuangan : Ahmad Dimyathi, Yena Iskandar Ma'soem, Irman Wargadinata dan saya. Namun kepastiannya menunggu pengembalian formulir dan lampirannya paling lambat tanggal 20 September 2019.

Sesampainya di rumah saya bicara dengan istri saya mengenai keputusan saya untuk maju dalam pemilihan bupati Bandung 2020. Istri saya nampak syok dan langsung merasakan sakit kepala. "Jadi urang nu nyeri sirah," begitu katanya

http://www.rmoljabar.com/.../Rajut-Sinergitas-Jelang...

http://www.opininews.com/.../harjoko-balon-bupati.../

http://www.galamedianews.com/.../4-orang-sudah-mengambil...

http://visi.news/.../harjoko-ambil-formulir-pendaftaran.../

 

Pengembalian Formulir


Pada hari Jumat, tanggal 20 September 2019 seluruh bakal calon bupati Bandung dari PDI Perjuangan mengembalikan formulir pendaftaran lengkap dengan lampirannya seperti ijazah, dan keterangan sehat jasmani rohani dari RS - termasuk surat keterangan bebas narkoba. Yena diantar oleh timnya. Irman diantar oleh para pengurus partai PAN. Saya diantar oleh para relawan Pospera dan Projo, Repdem dan beberapa pengurus. Bertindak sebagai juru bicara mewakili saya, kang Henhen. Dimyathi diantar oleh para pengurus BMI. Panitia membuat sedikit upacara seperti menyanyikan lagu kebangsaan dan pidato-pidato, pertama sambutan ketua panitia -Rudita- dan kedua pidato balon bupati. Seperti halnya balon yang lain sayapun menyampaikan sedikit pidato yang merupakan uraian dari visi dan misi saya. Di hari itu juga untuk pertama kali saya bertemu dengan kang Irman, ketua PAN Kabupaten Bandung yang turut mengembalikan formulir. Tak pelak lagi sayapun berpose berdua di depan kamera para wartawan, dan memberikan wawancara singkat.

Semua berkas pendaftaran disertai peta politik serta peta demografi Kabupaten Bandung yang dibuat oleh panitia segera dikirimkan ke Dewan Pimpinan Pusat Partai di Jakarta dengan tembusan ke DPD Partai di Bandung.

DPD PDI Perjuangan kemudian membuat surat kepada delapan DPC bahwa DPD membuka pendaftaran balon bupati mulai tanggal 21 sd. 27 September 2019 bertempat di DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Bandung. Itu artinya masih mungkin ada penambahan bakal calon bupati di delapan kabupaten dan kota.

Dengan berakhirnya masa penjaringan dan pendaftaran pada tingkat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung, saya sebagai Ketua bersama pengurus lainnya menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pendaftar maupun media massa yang telah meliput kegiatan kami.

Setelah PDI Perjuangan menutup pendaftaran, giliran Partai Nasdem Kabupaten Bandung membuka pendaftaran. Lalu seorang anggota PDI Perjuangan mencalonkan diri melalui partai tersebut. Saya tahu dari berita yang dikirim oleh seorang wartawan kenalanku lewat japri. Ia juga menyampaikan pertanyaan tertulis mengenai hal itu. Saya tidak memberikan jawaban apapun.

http://www.rmoljabar.com/.../Resmi-Ikut-Penjaringan-Di...

https://www.balebandung.com/balonbup-pdi-perjuangan.../

https://bandungraya.net/.../dpc-pdip-kab-bandung-akhiri...

http://visi.news/.../hingga-pendaftaran-ditutup-4-balon.../

http://www.rmoljabar.com/.../4-Kandidat-Balonbup-Bandung...