Sabtu, 25 November 2023

Suka dan Duka

 Suka dan duka.


Hari Minggu yang lalu saya ke Kabupaten Bandung Barat. Hari ini pun demikian. Bedanya pada hari Minggu yang lalu saya menghadiri undangan resepsi pernikahan, sedangkan hari ini saya berkunjung ke rumah duka seorang sahabat yang meninggal dunia.

Minggu, 22 Oktober 2023. Saya mengajak yayang meninggalkan rumah menuju kota Ujung Berung dan kemudian menelusuri jalan menuju Gunung Manglayang yang berliku liku dan mendaki. Sambil mengemudi saya memperhatikan pemandangan di kiri dan kanan jalan. 

Yang pertama menarik perhatianku adalah mobil mobil tanki air hilir mudik mengisi dan membawa air dari Gunung untuk dijual kepada konsumen yang membutuhkan. Maklum kemarau panjang. Banyak orang kerepotan mendapatkan air apalagi air bersih. 

Yang kedua saya memperhatikan spanduk, baligo dan banner para caleg khususnya yang berasal dari PDI Perjuangan. 

Tentu saja saya juga menikmati pemandangan alam saat melewati pemukiman dan hutan pinus serta tanaman kopi para petani. 

Setelah melewati kota Bandung kami memasuki wilayah Kabupaten Bandung yang berada di Kecamatan Cilengkrang. Kemudian kami tiba di desa terakhir di Kabupaten Bandung dan mulai memasuki kawasan Kabupaten Bandung Barat tepatnya di Kecamatan Lembang. 

Jalan yang dicor beton berakhir. Kini saya melewati jalan aspal yang sudah rusak. Sepanjang beberapa kilometer saya melewati hutan dengan jalan yang benar benar rusak berat. Jalan sempit dan berliku dan penuh tikungan tajam. Saya harus menahan nafas saat melewatinya.

Setelah menyetir mobil menembus hutan beberapa waktu saya tiba di Bukit Unggul. Gunung Manglayang telah terlewati. Bukit Unggul adalah gunung yang terletak antara Gunung Manglayang dan Gunung Tangkuban Perahu. Di Bukit Unggul ada perkebunan kina peninggalan zaman Belanda. Di antara hutan nampak para petani bertanam sayuran.

Akhirnya kami sampai di sebuah pemukiman penduduk. Jalanpun mulai mulus. Deg degan hilang berganti rasa senang melihat pemandangan alam yang indah. Kebun sayur terhampar luas dibatasi pepohonan dari hutan yang lebat. 

Saat kami tiba di tempat resepsi di Cibodas, Kang Deni Cagur sedang dikerubuti emak emak. Kami menyalami mempelai pengantin. Kang Rajo Galang dan nyonya. Kang Rajo ini Ketua Relawan Onsu. Kami berfoto sementara Kang Deni Cagur menyanyi lagu dangdut berjudul Nyai. 

Usai menikmati hidangan pesta saya meluncur menuju Maribaya lalu sejenak mengelilingi kota Lembang yang asri sebelum akhirnya singgah di rumah Pak Toto di Jl. Holtikultura. Istri Pak Toto pensiunan professor peneliti di bidang pertanian, teman kuliah Ibu Megawati Soekarnoputri. Kami berbincang hingga menjelang magrib.

Saat pulang kami melalui Jalan Setiabudi. Lalin padat merayap sampai di kampus UPI. Setelah itu terasa lancar saat melewati Jalan Cipaganti. Ini Salah satu pemukiman yang terindah di kota Bandung. Tiba di Jalan Pasteur kami berbelok ke kanan menuju tol Padaleunyi. Saat malam kami tiba di rumah.

Hari ini, Senin 30 Oktober 2023

Selepas waktu subuh saya dan anak lelakiku meninggalkan rumah menuju Stasiun KA Kiaracondong. Anakku hendak ke Yogyakarta dengan menumpang KA Lodaya. 

Dari Kiaracondong saya menuju Cimahi melewati Jalan Jakarta, Jalan Supratman, Jalan Diponegoro, Jalan Majapahit lalu melewati fly over Pasupati. Dari belakang kemudi saya menyempatkan diri menengok lembah Cikapundung yang sudah penuh dengan bangunan baik pemukiman maupun bisnis. Di pagi itu lembah Cikapundung nampak sedap di pandang mata. Gunung Tangkuban Perahu di kanan. Menara masjid Agung di alun alun Bandung nampak di sebelah kiri.

Saya memasuki Kota Cimahi dari arah Baros, melewati underpass di depan RS Dustira dan keluar di Jalan Sriwijaya menuju Pasar Antri dan tiba di Jalan Pojok. Saya mengajak Kang Happy ke Parongpong.

 Kami melewati Jalan Gandawijaya menuju alun alun Cimahi lalu berbelok ke kanan melewati Cipageran. Selepas Cipageran kami memasuki Cisarua yang masuk wilayah KBB. 

Dari Cisarua kami menuju Parongpong dan memasuki Jalan Sersan Bajuri. Kami mengunjungi keluarga Kang Agus. Kang Agus meninggal dan meninggalkan seorang istri tiga anak dan enam cucu.

Kang Agus Satriadi ini kawan seperjuangan sejak PDI segi lima. Dia bergabung bersama di PDI pro Mega dan menjadi Wakil Sekretaris DPC PDI pro Mega. Sampai saat ini ia masih bersama kami di PDI Perjuangan dan menjadi fungsionaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung Barat. 

Rumah Kang Agus di Parongpong masuk wilayah Kabupaten Bandung Barat yang berbatasan dengan kota Bandung dan Kota Cimahi. Parongpong adalah destinasi wisata. Wisata bunga. Sangat menyenangkan jika berjalan jalan di Jalan Sersan Bajuri yang menghubungkan Parongpong di KBB dan terminal Ledeng di kota Bandung. Sepanjang jalan dihiasi macam macam bunga dan pepohonan.

Setelah menyampaikan doa dan ucapan bela sungkawa kami berpamitan. Kami tidak kembali melewati Cisarua tapi menuju Ledeng dan melewati kampus UPI menuju Jalan Pasteur lalu masuk jalan tol dan keluar di Baros. 

Setelah mengantar Kang Happy ke rumahnya, saya pulang ke rumah melalui jalan tol Padaleunyi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar