Senin, 09 Maret 2020

Doktor Administrasi Pendidikan

Setelah pindah ke rumah baruku di Cileunyi, maka kegiatanku yang utama adalah menulis disertasi. Sesekali saya ke kampus untuk konsultasi dengan tiga promotor saya, Prof. Aziz Wahab (Ketua), Prof. Nanang Fatah (Sekretaris) dan Prof. Buchori Alma (Anggota) di Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Setiabudi, Bandung. Aku terpacu menyelelesaikan disertasi karena biaya kuliah cukup tinggi. Di atas Rp. 10 juta per semester. Saat itu aku sudah tidak lagi menjadi anggota DPRD. Penghasilan bisa dikatakan nihil. Karena itu aku pergi ke kantor pajak dan mengajukan permohonan tidak membayar pajak. Beruntung ada tetangga saat masih tinggal di Rancaekek yang berbaik hati. Namanya Pak Said. Beliau membantu dengan memberikan pinjaman jika aku kesulitan biaya sehingga kuliahku bisa berjalan dengan lancar.

Karena keterbatasan biaya pula aku tidak bisa mengikuti kunjungan lapangan ke Korea. Sebagai gantinya aku mengikuti program kunjungan dalam negri ke Jakarta dan Bali. Di Jakarta kami berkunjung ke Ubinus, ke Kemendiknas dan Kemenag. Ke Ubinus kami meninjau manajemen pendidikan yang berbasis pada teknologi informasi. Ke Kemendiknas dan Kemenag kami menelusuri proses perencanaan dan pelaksanaan anggaran pendidikan.  Sedangkan di Bali kami berkunjung ke pemerintah Kabupaten Jembrana di Negara untuk meninjau pelaksanaan sistem manajemen informasi dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan khususnya bidang pendidikan dasar dan menengah.

Pernah sekali waktu ada penyusup masuk ke rumah di malam hari. Laptop yang kugunakan menulis disertasi raib, padahal aku belum membuat salinannya dalam cakram padat ataupun diska.Untuk beberapa bulan saya mengalami kegoncangan namun akhirnya bisa kuatasi. Aku memulai kembali menulis ulang disertasi dengan mengacu pada beberapa bagian yang sudah  kucetak dan menuangkan segala konsep maupun ingatan yang ada di kepala.

Akhirnya disertasi bisa kuselesaikan tepat waktu. Di akhir bulan puasa tahun 2011 aku mempertahankan disertasiku di depan sidang guru besar dan  lima penguji yang terdiri tiga orang tim promotor serta dua orang penguji tambahan yaitu ketua prodi Administrasi Pendidikan dan Kepala Dinas pendidikan Provinsi Jawa Barat. Ketua sidangnya adalah Direktur Program Pascasarjana UPI.
Ketua sidang penguji menyatakan disertasiku bisa diterima dan aku dinyatakan berhak menyandang gelar doktor di bidang pendidikan dengan yudisium sangat memuaskan. Disertasi yang kupertahankan  terkait dengan implementasi kebijakan anggaran pendidikan dasar dan menengah di Provinsi Jawa Barat. Para guru besar dan undangan menyalamiku, istri dan juga ketiga anakku. Aku menjadi doktor keempat di angkatanku setelah Arya, Neni, Nurdin dan Mardanus. Aku doktor pertama di keluarga besarku baik dari dari pihak ibu maupun ayah.

Setelah idul fitri diselenggarakan wisuda. Wisuda berlangsung dengan meriah.  Saat wisuda ada setidaknya lima orang doktor dari angkatanku. Tapi lebih banyak adalah angkatan di atasku. Karena UPI memiliki program studi pendidikan seni, maka acara kesenian selalu  ditampilkan secara menarik di dua kali wisuda di UPI yang kuikuti. Selain paduan suara ada repertoar dari para mahasiswa yang memadukan musik pentatonik dengan musik diatonik.

Usai wisuda para wisudawan dari berbagai prodi dijamu oleh pimpinan Sekolah Pascasarjana serta hinpunan mahasiswa pasca sarjana.

Setelah itu di kampus STIA Bagasasi aku dipromosikan menjadi Pembantu Ketua I Bidang Pendidikan. Penghasilanku meningkat 1000% atau sepuluh kali lipat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar