Selasa, 23 Mei 2023

Menikmati Mie Setan di Wonosobo

 


Senyampang berada di Yogyakarta saya berkirim kabar ke Mas Bowo yang ternyata sedang berlayar di Eropa. Saya katakan bahwa saya ingin bertemu Bupuh Ariesman. Mas Bowo merespon dengan menugaskan Pak Tom membawa mobil dari Magelang ke Yogyakarta. Pak Tom tiba di Condongcatur tangal 30 Juni 2022 sekitar pukul 10.00 WIB.

Saya dan nyonya senang bukan kepalang. Kami segera memasuki mobil dan Pak Tom membawa kami ke arah utara Yogyakarta sampai memasuki kota Sleman . Mobil membawa kami melewati kota Muntilan dan berbelok ke Borobudur. Pak Tomo bercerita mengenai penataan kawasan Borobudur. Namun kami tidak singgah. Karena tujuan kami ke Wonosobo menjumpai Bupuh Ariesman. Jadi kami menikmati Borobudur dari kejauhan saja.

Pak Tom membawa kami melalui Salam kemudian melewati jalan-jalan sempit berliku dan naik turun sampai akhirnya kami memasuki kota Wonosobo sekitar pukul 01.00. Kami menuju Sapen dan akhirnya tiba di kediaman Bupuh Ariesman. Kebetulan ada Mas Yono beserta nyonya di sana.

Bupuh Ariesman senang kami datang berkunjung. Maklum kami sudah lama tidak berjumpa. Seingatku terakhir aku bertemu Bupuh Ariesman saat mbak Idea menikah tahun 2018. Setelah itu baru kali ini kami berkesempatan melepas kangen . Meski bupuh Ariesman sudah berusia 90 tahun tapi masih nampak sehat.

Sekitar pukul 14.00 Bupuh Ariesman, Mas Yono, nyonya Yono, saya dan nyonya diantar Pak Tom berkeliling kota kemudian menuju ke sebuah perumahan (Limas Garden) dan berhenti di gerai Mie Setan Pakde Har. Pakde Har atau Mas Har adalah anak tertua Bupuh Ariesman. Entah mengapa Mas Har menamakan gerainya Mie Setan. Mungkin nama ini pemberian dari para pelanggannya.

Meski Wonosobo terkenal dengan mie ongkloknya tapi Mie Setan Pakde Har cukup  terkenal di Wonosobo. Saat kami tiba, pengunjung nampai ramai. Mie Setan Pakde Har juga melayani pembelian lewat aplikasi gosend melalui ojeg online.

Kami berenam memesan makanan. Saya memesan mie goreng demikian juga yang lain.
Ada pula  yang memesan nasi goreng.

Setelah kami selesai menikmati mie dan nasi goreng, Mas Har dan istrinya menyempatkan ngobrol meski sebentar. Maklum Mas Har dan nyonya harus melayani sendiri pesanan yang datang termasuk memasaknya.

Menjelang waktu asar, kami berpamitan kepada Mas Har. Kami kembali berkeliling kota Wonosobo sampai tiba di rumah Bupuh Ariesman. Kami masih sempat mengopi sebelum berpamitan.

Pak Tom membawa kami meninggalkan kota Wonosobo pada petang itu melewati jalan yang tadi kami lewati. Saya menikmati pemandangan alam Wonosobo-Magelang yang indah. Saat tiba di Borobudur, hari sudah malam.

Sebenarnya saya ingin singgah di kota Muntilan tetapi ternyata lalin diatur searah sehingga kami melewati pinggiran kota. Akhirnya kami beristirahat di sebuah rest area di wilyah Sleman untuk membeli beberapa kotak bakpia. 

 

 

Kami melewati jalan-jalan alternatif di bagian utara dan tiba di Jalan Kaliurang. Sekitar pukul 21.00 kami tiba di Condongcatur. Pak Tom kembali ke Magelang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar