Jumat, 16 Juni 2023

Kegiatan Menyambut Ramadan dan Idul Fitri

 Giat Bulan Ramadan

 

Sejak memasuki tahapan penyusunan bacaleg yang akan diajukan ke DPP PDI Perjuangan kami belum lagi berkumpul di Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung di Jalan Jaksa Naranata No. 10 Baleendah. Rapat pleno terakhir dilakukan secara mendadak di sebuah kamar hotel di Jalan Pelajar Pejuang, Bandung. Tapi pada minggu kemarin kami berkumpul di Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung sambil ngabuburit dengan agenda mengisi kegiatan bulan Ramadan. Kawan kawan Fraksi yang sedang membahas LKPJ Bupati Tahun 2022 dan beberapa Ranperda pun menyisihkan waktu khusus. Seorang kawan yang sedang bertugas di Denpasar dan Surabaya pun memaksakan datang meski terlambat. Demikian juga dengan kawan apoteker yang sibuk dengan bisnis farmasinya. Rapat yang tadinya landai menjadi menghangat karena adanya berbagai persoalan terkait dengan pencalegan.

Rapat kordinasi DPC dan Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Bandung memutuskan beberapa hal. Pertama, akan mengadakan lomba cerdas cermat Al Quran di sebuah Pesantren di Kutawaringin. Kedua, mengadakan pembagian hidangan buka puasa di berbagai tempat di Kabupaten Bandung. Ketiga, mengadakan tarawih keliling di sebuah Pondok Pesantren di Ciparay. Keempat, mengadakan takbir menyambut Idul Fitri di masjid DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung di Baleendah. Kelima, menyiapkan zakat infak dan sedekah untuk dibagikan menjelang hari raya.

Pembagian hidangan untuk berbuka atau biasa disebut takjil sejauh ini sudah dilaksanakan di Ciwidey, Margahayu, Cimaung, Cicalengka, Ciparay dan Pacet. Pembagian ada yang diberikan bagi mereka yang sedang dalam perjalanan tapi ada juga yang diberikan pada anak anak yatim piatu. Pembagian ada yang dilakukan oleh para pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Bandung Fraksi PDI Perjuangan adapula oleh pengurus DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung dan oleh sayap partai seperti BMI (Banteng Muda Indonesia). Hal yang sama masih akan dilakukan juga oleh para bacaleg di tempat tempat lain di Dapil nya masing masing.

Adapun salat tarawih di Masjid DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung diselenggarakan setiap hari oleh DKM dan jamaah yang berasal dari masyarakat sekitar. Kebetulan tidak jauh dari sekretariat ada flat atau rusunawa sehingga meski masjid berada di lingkungan perkantoran instansi pemerintah tetapi jamaah yang melaksanakan salat tarawih cukup banyak setiap malamnya. 

Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda)

Masih di Bulan Puasa saya memenuhi undangan Teh Nia Purnakania melalui Kang Nanang untuk menghadiri acara Sosialisasi Perda Provinsi Jawa Barat (Sosper) di Kafe Teras di Jalan Raya Banjaran, Baleendah.

Hari nampak cerah ketika saya berangkat dari rumah dan memasuki Jalan Tol Padaleunyi. Tetapi di perjalanan hujan gerimis turun dengan halusnya sehingga meninggalkan bintik bintik di kaca mobil dan ketika tersapu wiper meninggalkan jejak debu jalanan pada kaca.

Ketika memasuki kota Baleendah saya singgah ke Sekretariat DPC PDI Perjuangan di Jalan Jaksa Naranata No. 10 Baleendah untuk menunaikan salat asar lalu melakukan sidak persiapan lebaran dan menengok Kang Dedi yang sedang piket. Saat keluar ada mobil DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat menurunkan kotak kotak bergambar Kang Ono Surono berisi bingkisan buat para PAC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung.

Setelah mobil DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat meninggalkan Sekretariat saya pun keluar dari sekretariat menuju kafe Teras. Saat tiba di sana acara belum dimulai sehingga saya masih punya waktu bertadarus di dalam mobil. Usai membaca sebuah surat, saya memasuki ruangan di lantai dua. Nampak beberapa undangan sudah hadir. Tidak lama kemudian acara Sosper dimulai.

Kang Nanang yang bertindak sebagai MC menyilakan Teh Nia memaparkan Perda perubahan No. 5 Tahun 2017 mengenai Keamanan dan Ketertiban. Dalam pemaparannya teh Nia menyampaikan bahwa perubahan dilakukan terhadap Perda karena adanya variable pandemi COVID-19 yang membuat adanya protocol dalam penanganannya dan adanya kebijakan pembatasan sosial baik yang berskala besar maupun mikro.

Usai acara sosper saya dan Kang Yadi diminta memberikan sepatah dua patah kata. Tentu saja saya berterima kasih kepada Kang Yadi Srimulyadi selaku anggota DPR RI dan Teh Nia selaku anggota DPRD Provinsi Jawa Barat atas dedikasinya selama ini untuk mengupayakan kehidupan rakyat yang lebih baik di Kabupaten Bandung khususnya. Saya juga menawari mereka jika hendak maju menjadi calon Bupati atau Wakil Bupati pada Pemilu 2024 mendatang. Selain itu saya juga meminta Kang Yadi membantu untuk membimbing para bacaleg PDI Perjuangan agar mereka bisa berhasil meraih kursi di DPR maupun DPRD sehingga perolehan kursi meningkat pada Pemilu 2024.

Acara diakhiri dengan kultum oleh Ustad Deni yang tidak lupa mendoakan saya Kang Yadi dan Teh Nia agar bisa terpilih menjadi anggota DPR RI dan DPRD Provinsi Jawa Barat.

Usai ceramah dan doa dari Ustad Deni, hadirin melakukan menikmati takjil dan berbuka bersama.

Kemudian saya menemani Kang Yadi berpindah ke rooftop bersama Kang Aam, Kang Yuyus, Kang Irwandy dan Kang Fajar. Kami berbagi cerita dan harapan untuk Pemilu 2024 mendatang.

Sekitar pukul 20.00 saya meninggalkan Teras Cafe dan pulang melewati Baleendah, Bojongsoang lalu memasuki pintu tol Buahbatu. Di Rest Area KM 147 saya berhenti sejenak untuk melaksanakan salat isya. Rest area masih nampak lengang. Nampaknya arus mudik kali ini terjadi secara berangsur angsur hingga tidak menimbulkan kemacetan lalin.

THR

Alkisah THR (Tunjangan Hari Raya) mulai muncul pada zaman Bung Karno. THR adalah sejumlah uang yang diberikan kepada buruh di luar upah bulanan atau mingguan atau harian untuk keperluan memenuhi kebutuhan dalam menyambut Lebaran.

THR kini tidak hanya berlaku bagi buruh swasta tapi juga buruh negri seperti ASN, TNI, Polri dan pegawai BUMN atau anak anak BUMN. Kini THR bahkan diberikan kepada mereka yang bukan buruh. Jadi THR kini juga menjadi istilah umum yang bisa dimaknai sebagai pemberian untuk keperluan lebaran. Bentuknya pun tidak selalu uang tetapi kadang bercampur aduk dengan bingkisan berupa makanan atau barang yang lain seperti sarung.

DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung juga tidak terkecuali mengadakan THR atau tepatnya menyediakan bingkisan lebaran. Tahun ini kami mengambil tema 80. Angka 80 diambil dari usia kemerdekaan RI dihitung dengan penanggalan hijriyah. Seperti diketahui Proklamasi kemerdekaan RI jatuh pada hari Jumat tanggal 9 Ramadan. Nah pada Ramadan 1444 ini usia kemerdekaan RI sudah 80 tahun. Karena itu kami menargetkan kegiatan mengadakan pembagian makanan sebanyak 80 paket di 80 lokasi . Adapun pembagian bingkisan disiapkan sebanyak 8000 buah.

Pembiayaan untuk menyediakan bingkisan diperoleh secara gotong royong. Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung mengumpulkan dana baik itu dari DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat maupun dari DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung ditambah dari Fraksi PDI Perjuangan baik itu di DPR RI, DPRD Provinsi Jawa Barat maupun DPRD Kabupaten Bandung. Terkumpullah baik itu barang seperti paket makanan maupun sarung. Adapun DPC menyiapkan sekian ton beras. Barang barang itu kemudian dikemas dalam goody bags berwarna merah di aula DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung di Baleendah.

Barang barang dari DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat dikemas bagus dalam kotak karton bergambar Kang Ono Surono dengan ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri. Adapun barang barang dari DPC PDI Perjuangan dikemas dalam kemasan plastic yang lebih sederhana.

Pengambilan paket bingkisan lebaran dilakukan pada hari Selasa, 18 April 2023 dimulai pada pukul 09.00 sd pukul 17.00. Berdasarkan laporan Kepala Sekretariat DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung, seluruh paket bingkisan sudah diambil oleh PAC PDI Perjuangan dan terdistribusikan ke 31 Kecamatan. Dari Kecamatan sebagian sudah terdistribusikan ke Desa Desa dan dari Desa Desa ke Dusun atau RW di 270 Desa dan 19 Kelurahan.

Kelancaran, kecepatan dan ketepatan distribusi menjadi salah satu indikator berjalannya roda organisasi PDI Perjuangan di Kabupaten Bandung.

Meski para Bacaleg seharusnya ikut betpartisipasi dalam pembiayaan namun kami belum melibatkan mereka mengingat berbagai pertimbangan.

 

Posko Mudik

Pada lebaran tahun yang lalu DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung membuat Posko Mudik di Cicalengka. Lokasi nya di samping Posko Mudik Gabungan Polsek Cicalengka. Pada Lebaran kali ini kamipun membuat Posko Mudik di Cicalengka. Namun lokasi nya di sekitar simpang tiga Cicalengka. Sponsornya Kang Luthfi, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Bandung. Operasionalisasinya dilakukan oleh PAC PDI Perjuangan Kecamatan Cicalengka yang dipimpin Kang Yudi Antara, anggota DPRD Kabupaten Bandung 1999-2004.

Pada hari Kamis, 20 April 2023, sekitar pukul 09.00, saat saya membuka pesan Whatsapp ada pesan dari Kang Dwi menanyakan apakah saya bisa berkunjung ke Posko Mudik tersebut. Saya katakan saya hendak ke Soreang, jadi saya katakan, nanti malam saja.

Ketika saya selesai melaksanakan salat Isya, Kang Dwi sudah "jol" di depan pintu sambil membawa oleh oleh. Kami pun berangkat menggunakan mobil Kang Dwi yang berwarna merah.

Dalam perjalanan, kepadatan lalu lintas terasa di Simpang Cileunyi yang menghubungkan Bandung Sumedang dan Garut, tapi begitu memasuki Rancaekek jalan terasa lancar.

Sekitar pukul 20.00 kami tiba di Posko Mudik. Lokasinya bersebelahan dengan Posko Mudik GP Anshar. Saat kami tiba Kang Luthfi sudah di lokasi setelah bukber (ifthar).

Fasilitas Posko Mudik antara lain menyediakan tempat istirahat, minuman hangat, pijit dan ambulan.

Tidak lama setelah kami hadir di Posko, dua prajurit TNI dari Koramil datang berkunjung dari Posko Mudik Gabungan. Saat mereka berpamitan datang dua anggota Satpol PP juga dari Posko Mudik Gabungan.

Posko Mudik DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung dilengkapi sound system yang digunakan untuk mengumandangkan Azan magrib dan menyampaikan pesan pesan kepada pemudik.

Untuk mengisi waktu saya meminta kawan kawan untuk bernyanyi secara karaoke. Kawan kawan pun bernyanyi bergantian.

Sekitar pukul 23.00 Kang Dwi mengajak pulang karena masih ada kegiatan yang lain. Kami pun berpamitan.

Sekitar pukul 24.00 saya tiba di rumah lalu duduk sendirian di depan rumah sambil membuka pesan Whatsapp dari berbagai grup. Ada satu dua grup yang saya cermati satu persatu. Ada yang saya lihat pesan pertama ada pula yang saya lihat pesan terakhir ada pula yang langsung saya "clear chats".

Saya masih melotot sampai para pembangun makan sahur berpawai dengan berbagai peralatan musiknya. Ada pula pos Satpam yang menyetel lagu lagu yang memekakkan telinga. Saya baru menyadari suara suara sekeras itu justru di penghujung bulan Puasa.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar