Jumat, 16 Juni 2023

Menyambut Kedatangan Ganjar Pranowo

Pencapresan Ganjar Pranowo

 


Hari Jumat, 21 April 2023, terasa istimewa karena tiga hal :

1. Ini adalah Hari Kartini yang diperingati oleh bangsa Indonesia khususnya kaum perempuan untuk mengenang kelahiran seorang tokoh emansipasi perempuan yang pemikirannya menerangi kegelapan suatu zaman di era feodalisme dan kolonialisme;

2. Hari lebaran yang menimbulkan pro kontra karena pernyataan-pernyataan menghentak dan cadas dari Ketua Umum Muhammadiyah Haidar Nasir, tokoh muda NU Nadirsyah Hosen sampai peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin. Toh lebaran akhirnya dirayakan baik pada hari Jumat dan hari Sabtu menambah panjang waktu untuk bersilaturahmi, rekreasi, berkumpul bersama keluarga besar sambil menikmati ketupat dan opor ayam;

3. Penetapan Ganjar Pranowo yang di Bandung biasa disebut Rambo (Rambut Bodas) sebagai Capres dari PDI Perjuangan oleh Ketum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri di Hing Puri Bimasakti atau Istana Batutulis Bogor. Penetapan mana dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo. Penetapan ini menimbulkan kegemparan baik di internal maupun eksternal karena banyak orang mengira bahwa Megawati Sukarnoputri akan mencapreskan putrinya Puan Maharani. Lebih dahsyatnya lagi Megawati Sukarnoputri menunjuk putrinya Puan Maharani sebagai Panglima perang Pemenangan Ganjar. Ini bukan tanpa alasan, faktanya Puan Maharani lah Panglima Pemenangan Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Nah adakah hari yang lebih hectic dari hari Jumat, 21 April 2023 tersebut ?

Jumat pagi itu sebagian umat Islam sudah berlebaran meski di seputar rumah saya belum. Nyonya sibuk di dapur membuat makanan untuk disajikan di hari raya. Saya stay tune di teve Kerajaan Saudi Arabia yang menyiarkan khutbah Idul Fitri dari Masjidil Haram.

Sebuah pesan Whatsapp saya terima dari Kang Ono Surono Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat yang diforward dari Mas Hasto Kristiyanto Sekjen DPP PDI Perjuangan. Isinya undangan rapat daring pada pukul 13.00. Saya segera membroadcast undangan yang bersifat confidential tersebut ke grup DPC PAC dan Fraksi PDI Perjuangan Kabupaten Bandung agar dibroadcast juga ke 280 PR PDI Perjuangan se- Kabupaten Bandung.

Seusai melaksanakan salat Jumat, sekitar pukul 13.00 kami sudah joint meeting dengan zoom DPP PDI Perjuangan. Ada pula yang mengikuti siaran live melalui channel YouTube DPP PDI Perjuangan ataupun BKN Pusat PDI Perjuangan. Layaknya rapat partai, kami semua berseragam partai merah hitam dilengkapi peci berpin Bung Karno meski dari rumah atau tempat masing masing.

Sekitar pukul 13.30 rapat DPP DPD DPC PAC PR serta Fraksi PDI Perjuangan se- Indonesia dimulai. Kami menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, mengheningkan cipta, menyanyikan Mars dan Hymne PDI Perjuangan. Setelah itu Sekjen DPP PDI Perjuangan membuka rapat dan kemudian Ketua Umum menyampaikan pidato nya. Pada saat itulah nama Ganjar diumumkan dan diberi peci warna hitam oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan. Selain itu Puan Maharani ditetapkan sebagai Panglima Pemenangan Ganjar Pranowo dan Prananda Prabowo ditugaskan memenangkan Pileg dan Pilpres.

Kami terkejut luar biasa atas keputusan Ketua Umum tersebut. Haru biru melanda perasaan kami. Ada yang berteriak histeris seperti menonton sepakat bola. Ada yang berseru Allahu Akbar, Alhamdulillah, puji Tuhan dan ada yang berkaca kaca.

Tadinya banyak dari fungsionaris Partai menduga bahwa pengumuman Capres dari PDI Perjuangan akan dilakukan pada hari ulang tahun ke-50 Partai tanggal 10 Januari 2023 di JiExpo Kemayoran. Kemudian ada rencana akan ada pertemuan akbar di Gelora Bung Karno Senayan pada bulan Juni. Belakangan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyampaikan bahwa pengumuman Capres dari PDI Perjuangan bisa disampaikan oleh Ketum kapan saja. Tapi kami tidak pernah membayangkan akan secepat ini.

Presiden RI Joko Widodo memberi sambutan atas pencapresan Ganjar Pranowo tersebut. Lebih dari itu Presiden dan Ganjar Pranowo pulang ke Solo dalam satu pesawat dan keesokan harinya bersama-sama melaksanakan salat Id di Masjid MBZ di Solo.

Seorang wartawan media online meminta tanggapan saya selaku Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung dan saya menyatakan bahwa kami mendukung keputusan Ketum DPP PDI Perjuangan tersebut karena sesuai dengan aspirasi yang berkembang di kalangan masyarakat maupun struktural Partai. Kamipun berharap pencapresan tersebut memberi efek ekor jas pada PDI Perjuangan khususnya di Kabupaten Bandung.

https://www.inilahkoran.id/dpc-pdip-kab-bandung-sambut...

 

Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Sebuah pesan datang dari DPP PDI Perjuangan agar kami dari DPD, DPC, PAR, PR PDI Perjuangan se- Indonesia mengikuti acara di Sekretariat DPP PDI Perjuangan di Jalan Diponegoro No. 58 Jakarta melaui zoom meeting ataupun mengikuti secara live melalui channel YouTube.

Sekitar pukul 14.00 saya sempat bergabung melaui zoom. Rombongan DPP Partai Persatuan Pembangunan yang Sekretariat nya bersebelahan dengan Sekretariat DPP PDI Perjuangan - dipimpin oleh PLT Ketua Umum DPP PPP Muhammad Mardiono - datang di Sekretariat DPP PDI Perjuangan dengan berjalan kaki melalui trotoar Jalan Diponegoro. Di antara rombongan ada Romahurmuzy ex Ketua Umum DPP PPP. Rombongan diterima oleh Ketua Umum, Sekjen dan pengurus DPP PDI Perjuangan yang lain. Ada juga Capres Ganjar Pranowo.

PLT Ketua Umum DPP PPP menyampaikan maksud dan tujuan nya datang ke menjumpai Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri yakni hendak bergabung dengan PDI Perjuangan dalam pencapresan Ganjar Pranowo. Tentu saja hal tersebut disambut baik oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri dan jajarannya. Singkat kata maksud dari PLT Ketua Umum DPP PPP tersebut diterima dengan senang hati karena menguatkan dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai Capres.

Setelah acara pokok selesai, dilanjutkan dengan konferensi pers yang dipimpin Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Megawati Sukarnoputri menyilakan PLT Ketua Umum DPP PPP Muhammad Mardiono terlebih dahulu untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan para wartawan. Antara lain beliau mengatakan dukungan terhadap PDI Perjuangan dalam pencapresan didasari politik Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Amar Ma'ruf Nahi Munkar artinya mengajak kepada kebaikan bersama dalam masyarakat dan mencegah kerusakan di muka bumi ini. Ini adalah kewajiban (fardu kifayah) bagi umat Muslim.

Megawati Sukarnoputri mengatakan bahwa kerjasama dengan PPP sudah sering dan biasa dilakukan oleh PDI Perjuangan.

Seingat saya memang sudah beberapa kali PPP bersama PDI/ PDI Perjuangan. Pertama saat Mudrik Sangidu mendeklarasikan Mega Bintang pada Pemilu 1997. PDI Pro Mega tidak ikut mencoblos tapi banyak juga yang mengalihkan suaranya ke PPP sehingga kursi PPP naik secara signifikan di seluruh Indonesia khususnya di Kabupaten di mana PDI Suryadi hanya diberi 1 kursi oleh rejim Orba. Ini bisa disebut "Koalisi 1.0".

Pada tahun 1999, Megawati Sukarnoputri dicalonkan oleh PKB menjadi Cawapres mendampingi Gus Dur. Setelah itu Megawati menjadi Presiden dan Hamzah Haz sebagai Ketua Umum PPP menjadi Wapres. Ini "Koalisi 2.0".

Kemudian pada pemerintahan Presiden Joko Widodo PPP juga bergabung dengan PDI Perjuangan bersama sama dengan Nasdem, Golkar, PKB, Hanura, PSI dan Perindo. Belakangan ditambah dengan Gerindra dan PAN. Ini adalah "Koalisi 3.0".

Nah bergabungnya PPP ke PDI Perjuangan kali ini adalah "Koalisi 4.0."

 

Menyambut Ganjar

Sejak pencapresan Ganjar Pranowo (GP) partai seperti mendapatkan suntikan darah segar, khususnya PDI Perjuangan di Kabupaten Bandung. Seketika itu juga Megawati Sukarnoputri memberi arahan agar para pengurus, kader dan anggota PDI Perjuangan di seluruh tanah air memasang bendera partai di rumah mereka masing-masing. Mereka juga diminta membentuk posko (pos kordinasi dan komunikasi) gotong royong pemenangan GP di wilayah mereka masing-masing.

Meski secara informal GP sudah sering muncul di wilayah Jawa Barat, tetapi DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat ingin menghadirkan GP secara formal lewat sebuah rapat akbar konsolidasi organisasi. Karena itu DPD membentuk sebuah satuan kerja terdiri dari beberapa pengurus DPD yang diketuai M, Jaenuddin Wakil Ketua Bidang Agama dan Kepercayaan DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan.

Para ketua DPC PDI Perjuangan di Bandung Raya (Ahmad Nugraha ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bandung, Agung Yudaswawa Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Cimahi, Ida Widaningsih Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung dan saya Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung) juga dilibatkan kurang lebih seminggu sebelum Hari H khusus untuk mobilisasi peserta. Setidaknya tiga kali saya menghadiri rapat di Sekretariat DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat dan sekali melalui zoom meeting bersama Sekretaris, Bendahara dan Kepala Sekretariat. Masing masing Ketua DPC PDI Perjuangan di kawasan Bandung Raya diminta menghadirkan pengurus DPC, PAC, PR, Badan dan Sayap Partai, serta Fraksi dan Calon Anggota Legislatif. Artinya saya mendatangkan lebih dari seribu orang peserta ke lokasi acara. Ini adalah jumlah peserta terbesar di kawasan Bandung Raya dan juga di seluruh Jawa Barat. Para ketua dari 23 DPC PDI Perjuangan di luar kawasan Bandung Raya mendatangkan DPC, KSB PAC dan Caleg.

Untuk menyiapkan segala sesuatu agar agenda bisa dilaksanakan saya meminta bendahara merancang anggaran dan ternyata untuk tujuan tersebut diperlukan biaya sekitar Rp 78 juta rupiah. Untuk itu bendahara menyarankan dua opsi pembiayaan. Saya mengumpulkan kawan kawan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung di Soreang seusai pulang dari KPU. Waktu menuju Hari H hanya efektif satu hari. Saya pun menunjuk Dwi Kuswantoro sebagai LO untuk kegiatan tersebut.

Langkah berikutnya saya meminta Ketua Fraksi PDI Perjuangan, M. Luthfi Hafiyan untuk mengkordinir penggalangan dana dari Fraksi dan LO Dwi Kuswantoro untuk penggalangan dana dari para caleg. Sampai hari Sabtu terdapat gambaran umum bahwa DPC, Fraksi, 31 PAC PDI Perjuangan, 280 KSB PR PDI Perjuangan, 5 KSB Badan dan Sayap serta Satgas Cakrabuwana bisa diberangkatkan.

Pada hari Minggu, 14 Mei 2023 peserta dari DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung yang jumlahnya di atas 1000 orang hadir di Youth Center Stadion Olah Raga (SOR) Arcamanik dengan menggunakan empat buah bus, 100 mobil pribadi dan 150 motor. Mereka berangkat sekitar pukul 06.00 dari utara, selatan timur dan barat kota Bandung.

Sekitar pukul 09.00 lebih GP tiba di SOR Arcamanik setelah sebelumnya melakukan lari pagi kampanye mengatasi stunting di Lapangan Gasibu. GP didampingi Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat Ono Surono.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bandung Barat Ida Widaningsih, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bandung Achmad Nugraha, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Cimahi dan saya mendapat tugas menyambut GP dengan memberikan kalungan bunga merah putih. Para Ketua DPC PDI Perjuangan yang lain juga ikut mendampingi kami.

Begitu GP tiba kerumunan orang tiba tiba datang bagai arus air bah hendak bertemu dan bersalaman. Ini terjadi sejak menaiki tangga masuk Youth Center hingga ke lobby dan seterusnya menaiki tangga hingga memasuki ruangan di lantai atas. Yang terpikir oleh saya adalah mengamankan GP dan beberapa pengurus DPD seperti Junico dan Ashanti yang ada di belakang GP mengingat desakan orang dari berbagai sudut bisa menimbulkan berbagai kemungkinan yang harus diantisipasi.

Ketika tiba di ruangan bangku bangku sudah penuh sesak sampai ke tribun, karena itu saya dan beberapa Ketua DPC memilih duduk di karpet di kanan panggung mengikuti acara hingga selesai.

Dalam sambutannya Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengajak untuk memberi apresiasi pada Puan Maharani yang bersikap legowo atas pencapresan GP. Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat mengajak hadirin bernyanyi bersama "Ganjar Hiji Ganjar Kabeh". GP berbicara soal ekonomi, baik mengenai pertumbuhannya maupun target Indonesia Emas 2045. Ia pun bicara mengenai peta pilpres 2014-dan 2019 di Jawa Barat sambil tidak lupa mengajak Pengurus Ranting, Pengurus Anak Cabang dan Dewan Pimpinan Cabang serta para Kepala Daerah mengamankan wilayahnya masing-masing.

Usai acara saya masih di ruangan bertemu dengan beberapa pengurus DPD. Ketika semua peserta telah keluar dari halaman dengan kendaraan mereka masing-masing barulah saya beranjak meninggalkan Youth Center sambil mengantar Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya, Muslim.

Kini giliran GP pindah ke gedung sebelah untuk bertemu dengan para Kepala Desa dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar