Jumat, 16 Juni 2023

Perjalanan Bandung Magetan

 

Menghadiri Resepsi Perhikahan di Sragen


Pada sepuluh hari terakhir bulan Februari 2023, adik-adikku : Yus, Titik dan Wiwin mengajakku ke Sragen. Kami berangkat malam hari dari Bandung memasuki Jalan Tol Cisumdawu kemudian memasuki Jalan Tol Cipali dan pada sekitar pukul 03.00 tiba di Semarang. Dik Yus mengajak kami menginap di hotel Amaris. Lumayan bisa beristirahat sampai pagi hari.

Pagi harinya setelah berkeliling kota  kami mengunjungi kawan Jeng Titik di dekat Pelabuhan Tanjung Emas sebelum kemudian memasuki Jalan Tol Semarang – Solo dan keluar di Boyolali. Dari Boyolali kami menuju wilayah Klaten melewati Ceper dan kemudian tiba di kawasan Cawas, Sukoharjo, untuk mengunjungi anak Jeng Wiwin, Hajid, yang sedang “mondok” di SMA Muhammadiyah.

Setelah melaksanakan salat zuhur dan makan siang di kedai soto, kami meninggalkan Sukoharjo dan menuju kota Karanganyar lalu mengelilingi lereng Gunung Lawu menuju Sragen. Di perjalanan kami singgah terlebih dahulu ke rumah kawan sekolah Jeng Titik untuk melaksanakan salat magrib, mandi dan menikmati buah durian.

Menjelang waktu isya kami melanjutkan perjalanan melewati Batu Jamus dan beberapa bendungan antara lain bendungan Brambang sebelum akhirnya tiba di rumah Mas Rosyid yang malam itu menyelenggarakan akad nikah bagi anak perempuannya. Acara akad nikah juga  dihadiri oleh Mas Slamet Riyadi, anggota DPRD Kabupaten Ngawi dari Fraksi PDI Perjuangan. Setelah acara akad nikah selesai kami meninggalkan Sragen menuju Ngawi melewati desa-desa hingga tiba di Winong. Ini adalah wilayah terdepan Jawa Tengah yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur. Setelah menyebrangi Sungai Sawur kami tiba di Desa Tanggung Kecamatan Sine Kabupaten Ngawi. Kami terus berkendara menuju Sine  untuk kemudian menginap di rumah Pak Tomo.


 

Pada keesokan harinya kami menikmati keindahan pemandangan di lereng Gunung Lawu dengan menuruni sungai yang berair jernih, melihat pesawahan, bendungan dan hutan. Setelah itu kami menuju Ngrambe dan singgah di sekolahku SMP PPS 2 untuk berfoto dan kemudian menuju Walikukun kemudian singgah di rumah Bupuh Karsohutomo di Gendingan sambil menjemput Jeng Yani yang tiba dari Bogor.  Dari Gendingan kami kembali menuju Sragen untuk menghadiri resepsi pernikahan. Kami bertemu Mas Yono dari Bengkulu, Mas Samidi dari Surabaya, Mas Nuhadi dari Nganjuk, Om Martin dari Ngawi dan sanak saudara lainnya.

Sekitar pukul 13.00 kami meninggalkan kediaman Mas Rosyid dan memasuki jalan tol Solo-Kertasana. Kami turun di sekitar Maospati kemudian melanjutkan perjalanan menuju Tinap, Sukomoro di Kabupaten Magetan. Kali ini kami mengunjungi Pakpuh Moeljono dan keluarga.

Dari Sukomoro kami menuju Ngrambe melewati Kendal dan Jogorogo. Dari Ngrambe kami menuju Tulakan untuk mengunjungi beberapa sanak saudara yang sedang sakit seperi Mbak Ngad, Mas Bandi, Jeng Sumini dan Tante Sum.

Usai bersilaturahmi dengan keluarga kami melepas lelah sambil menikmati mie  dan nasi goreng di kedai mie milik kemenakan kami sebelum akhirnya kembali ke rumah Pak Tomo untuk menginap. Malam hari itu kami mengobrol hingga larut malam karena keesokan harinya kami akan kembali ke Bandung.

Pada keesokah harinya kami berkunjung ke Pasar Sine untuk berbelanja dan mencari makanan untuk sarapan pagi. Sementara itu aku menyempatkan diri berkunjung dengan Mas Suparno, kawanku sekolah dulu yang tinggal di belakang pasar sambil membuka kios kelontongan.

Setelah sarapan pagi di rumah Pak Tomo kami masih melepas kangen di rumah joglo sebelum kemudian berpamitan.

Siang itu kami meninggalkan Sine di Kabupaten Ngawi, Jawa Tengah menuju Gondang atau Kedung Banteng di Kabupaten Sragen, Jawa Timur. Dari Gondang kami memasuku jalan tol menuju kota Solo atau Surakarta.


 

Di Surakarta, adik-adikku “shopping” di Pasar Klewer dan menikmati bakso Mbah Pawiro.  Aku memilih mengisi waktu dengan ngopi di angkringan lalu ngobrol dengan penjual akik dan cangklong di halaman masjid keraton. Setelah itu aku mengeksplorasi bangunan Masjid Keraton Surakarta Hadiningrat dan mengambil banyak gambar. Sedari dulu aku terpesona dengan arsitektur masjid ini.

 

Usai salat zuhur kami meninggalkan kota Surakarta dan kembali memasuki jalan tol menuju Salatiga, Semarang, Kendal, Pemalang, Pekalongan, Tegal dan berhenti di rest area di sekitar Brebes hingga waktu magrib. Setelah salat dan makan kami melanjutkan perjalanan menuju Cirebon lalu keluar di Bandara Kertajati dan memasuki jalan nasional menuju Jatiwangi, Majalengka kemudian menuju Sumedang dan kembali memasuki jalan tol menuju Bandung hingga keluar di Simpang Cilenyi. Tiba di Cileunyi Dik Yus,  Jeng Titik dan Jeng Yani  menginap di rumah. Jeng Wiwin melanjutkan perjalan ke Riung Bandung.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar